Pembunuhan 1 Keluarga di Kediri

Balasan Setimpal Pembunuh Satu Keluarga Guru di Kediri, Dibuang Keluarga Besar, Terancam Vonis Mati

Inilah balasan setimpal bagi Yusa Cahyo Utomo (35), tersangka pembunuh satu keluarga guru di Kediri, Jawa Timur.  Kini dia dibuang keluarga besarnya.

Editor: Musahadah
kolase surya/isya anshori
Yusa Cahyo Utomo, tersangka pembunuh satu keluarga guru di Kediri kini tak akan diterima keluarga besarnya. 

Ia menambahkan, korban akan didampingi oleh dokter spesialis jiwa dari RS Bhayangkara dan RS Gambiran untuk memulihkan kondisi mentalnya.    

Sebelumnya, terungkap alasan Yusa Cahyo Utomo (35), pembunuh satu keluarga di Kediri tak menghabisi semua korbannya pada Rabu (4/12/2024). 

Dalam aksinya, Yusa Cahyo Utomo masih membiarkan satu korban yakni SPY (11) masih bernafas saat ditinggalkan di lokasi kejadian.

Baca juga: Sosok Pemicu Yusa Sakit Hati hingga Nekat Bunuh Satu Keluarga Guru di Kediri, Mau Nikah Lagi Ditolak

Kepada penyidik Polres Kediri, Yusa mengaku sengaja meninggalkan SPY masih hidup.  

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama, Yusa mengaku merasa kasihan kepada SPY, anak bungsu kakaknya. 

"Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya, dia merasa kasihan pada yang paling kecil," ujar AKP Fauzy dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024) kemarin. 

Dalam kronologinya, AKP Fauzy menuturkan setelah menghabisi Kristina dan Agus di dapur, Yusa mendapati kedua anak korban, CAW dan SPY yang terbangun karena mendengar keributan di bagian belakang rumah. 

CAW berlari ke ruang tengah, diikuti oleh SPY.

Yusa mengejar dan memukul CAW di bagian kepala sebanyak dua kali hingga tak bergerak lagi. 

"Setelah itu, tersangka kemudian memukul SPY satu kali di kepala," imbuhnya. 

Meski SPY terluka parah dengan kondisi bercucuran darah, ia masih bisa bergerak dan merangkak ke arah tempat tidur.

Menurut pengakuan Yusa, ia memilih untuk tidak memukul SPY lagi.

Sementara, CAW tidak bergerak setelah dipukul oleh Yusa. 

"Pelaku membiarkan korban SPY yang masih kecil dalam kondisi bernapas karena merasa iba," jelas AKP Fauzy.  

Selanjutnya, Yusa menutupi tubuh kedua anak korban, yang sudah tergeletak berlumuran darah, dengan baju. 

"Pelaku menutupi tubuh mereka untuk menyembunyikan darah yang berceceran," imbuhnya.  

Setelah memastikan tiga korban lainnya tidak bernapas, Yusa kemudian mengambil sejumlah barang berharga milik keluarga tersebut, termasuk kamera CCTV, ponsel, dan mobil. 

Sebelum melarikan diri, ia membuang palu yang digunakan sebagai alat pembunuhan dan kamera CCTV di Sungai Brantas, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. 

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved