Pembunuhan 1 Keluarga di Kediri
Trauma Berat Anak Bungsu Korban Selamat Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Bupati Sampai Iba
Trauma mendalam dirasakan SPY (8), anak bungsu yang selamat dalam kasus pembunuhan satu keluarga guru di Kediri, Jawa TImur.
Penulis: Isya Anshori | Editor: Musahadah
Mas Dhito berharap pendampingan ini dapat membantu korban menghadapi trauma dan membangun masa depannya.
"Kami ingin memastikan si adik ini memiliki fighting spirit. Dia harus bisa bangkit dari kejadian ini dan melanjutkan hidup dengan baik," tuturnya.
Sementara itu, Kepala RS Bhayangkara, Kombes Pol. drg. Agung Hadi Wijanarko mengungkapkan bahwa kondisi fisik korban terus membaik. Luka di kepala akibat benturan benda tumpul telah ditangani, dan pendarahan maupun penggumpalan darah sudah tidak ditemukan.
"Alhamdulillah, kondisinya jauh lebih baik. Secara klinis, penyembuhannya sudah mencapai 90 persen. Pasien juga sudah bisa berinteraksi lebih baik dibandingkan saat pertama kali dirawat. Namun, trauma psikologisnya yang perlu mendapat perhatian serius," jelasnya.
Ia menambahkan, korban akan didampingi oleh dokter spesialis jiwa dari RS Bhayangkara dan RS Gambiran untuk memulihkan kondisi mentalnya.
Pelaku Sengaja Biarkan SPY Hidup

Sebelumnya, terungkap alasan Yusa Cahyo Utomo (35), pembunuh satu keluarga di Kediri tak menghabisi semua korbannya pada Rabu (4/12/2024).
Dalam aksinya, Yusa Cahyo Utomo masih membiarkan satu korban yakni SPY (11) masih bernafas saat ditinggalkan di lokasi kejadian.
Sementara tiga korban lain, Agus Komarudin (41), Kristina (37) dan kakak kandung SPY, CAW (14) sudah tak bernyawa saat ditinggal.
Tiga korban tewas ini tak lain adalah kakak kandung Yusa, Kristina, suami dan anak sulungnya.
Sementara SPY adalah anak bungsu dari Kristina dan Agus.
Baca juga: Sosok Pemicu Yusa Sakit Hati hingga Nekat Bunuh Satu Keluarga Guru di Kediri, Mau Nikah Lagi Ditolak
Saat ditemukan, dua hari setelah pembunuhan atau pada Jumat (6/12/2024) pagi, SPY masih bernafas meski mengalami luka parah di bagian kepala.
Nyawa bocah 11 tahun itu tertolong dan kini masih dirawat intensif di RS Bhayangkara, Kediri.
Kepada penyidik Polres Kediri, Yusa mengaku sengaja meninggalkan SPY masih hidup.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama, Yusa mengaku merasa kasihan kepada SPY, anak bungsu kakaknya.
pembunuhan satu keluarga di Kediri
Pembunuh Satu Keluarga Guru di Kediri
Kapolres Kediri
Bupati Kediri
Hanindito Himawan Pramana
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Terungkap Fakta Baru |
![]() |
---|
2 Jaksa Tangani Kasus Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Segera Gelar Rekonstruksi |
![]() |
---|
Update Nasib Anak Bungsu yang Selamat dari Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Ini Wali Asuhnya |
![]() |
---|
Pemicu Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri Ternyata Masalah dari Lamongan, Keluarga Tutup Maaf |
![]() |
---|
Pembunuh Satu Keluarga di Kediri Terbelit Utang Rp 12 Juta, Sakit Hati Korban Tidak Meminjami Uang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.