Berita Viral

Sulitnya Keluarga Guru Supriyani Mau Gelar Doa Bersama, Malah Dilempar ke Polres, Begini Endingnya

Beginilah kronologi sulitnya keluarga guru Supriyani yang cuma mau menggelar acara doa bersama jelang hadapi sidang vonis.

|
Tribun Sultra
Guru Supriyani saat gelar doa bersama jelang hadapi sidang vonis. Begini Sulitnya Keluarga Guru Supriyani Mau Gelar Doa Bersama, Malah Dilempar ke Polres. 

SURYA.co.id - Beginilah kronologi sulitnya keluarga guru Supriyani yang cuma mau menggelar acara doa bersama jelang hadapi sidang vonis.

Keluarga guru Supriyani yang sempat minta izin ke Polsek Baito, malah dilempar ke Polres Konawe Selatan.

Suami Supriyan, Katiran, diminta datang langsung ke Polres dan tidak boleh diwakilkan.

Katiran pun enggan memenuhi syarat tersebut karena ia mengaku maish trauma.

Hingga akhirnya doa bersama pun digelar di Kota Kendari.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Guru Supriyani Jelang Hadapi Sidang Vonis, Pengacara Yakin Bebas: Berdasar Fakta

Berikut kronologinya melansir dari Tribun Sultra.

  1. Awalnya di Masjid Desa

Soni, salah satu pengurus organisasi masyarakat di Kecamatan Baito yang mengawal kasus guru honorer Supriyani, menceritakan kronologinya.

Menurut Soni, sebelumnya pihak keluarga Supriyani akan melaksanakan doa bersama menjelang putusan sidang PN Andoolo Senin (25/11/2024) mendatang.

Doa bersama ini atas inisiatif Katiran, suami guru Supriyani, tokoh pemuda dan agama desa Wonua Raya Kecamatan Baito.

Doa bersama tersebut dilaksanakan di Kamis malam (21/11/2024) sekira 19.30 wita.

Baca juga: Sosok Plh Kapolsek Baito yang Ngaku Tak Bisa Beri Izin ke Keluarga Guru Supriyani Gelar Doa Bersama

"Jadi kita sepakat agenda doa bersama ini dilaksanakan di Kamis malam atau malam jumat. Ini menjelang sidang putusan hakim tanggal 25 nanti," ungkap Soni, melansir dari Tribun Sultra.

"Harapanya sidang putusan ini Ibu Supriyani bisa bebas tanpa syarat," lanjut Soni.

Ia menjelaskan rencana awal, doa bersama dilaksanakan di masjid Desa Wonua Raya yang luasnya memadai dan penerangan cukup.

Namun, permintaan ini tak diindahkan Kades Wonua Raya karena alasan tertentu.

"Pak kades minta kalau bisa jangan pakai masjid desa. Kami pun paham dengan alasan apalagi Pak desa ikut diperiksa dalam kasus ini," jelas Soni.

Halaman
1234
Sumber: Tribun sultra
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved