Berita Viral

Sosok Anggota DPR yang Perjuangkan Gaji Guru Honorer Gegara Kisah Pak Alvi Nyambi Jadi Pemulung

Kisah viral Pak Alvi, guru honorer nyambi kerja jadi pemulung, ternyata memantik simpati dari seorang anggota DPR RI.

kolase instagram dan Tribunnews
Dede Yusuf (kanan) dan Pak Alvi (kiri), guru honorer nyambi kerja jadi pemulung. 

SURYA.co.id - Kisah viral Pak Alvi, guru honorer nyambi kerja jadi pemulung, ternyata memantik simpati dari seorang anggota DPR RI.

Hal ini membuat anggota dewan tersebut mendesak agar pemerintah segera membuat aturan tentang struktur upah guru honorer.

Ia kini begitu getol memperjuangkan gaji guru honorer yang terbilang cukup miris.

Anggota DPR RI tersebut adalah Dede Yusuf.

Dede Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf lahir pada 14 September 1966.

Baca juga: Ingat Pak Alvi Guru Honorer yang Nyambi Kerja Jadi Pemulung? Nasibnya Disinggung Lagi Anggota DPR

Ia adalah seorang aktor, politikus, dan presenter berkebangsaan Indonesia.

Dede menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat sejak 13 Juni 2008 hingga 13 Juni 2013.

Dede pernah menjadi salah seorang anggota DPR dari PAN periode 2004—2009.

Ia pindah partai dari PAN ke Partai Demokrat pada tahun 2013.

Pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013, ia memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur berpasangan dengan Sekretaris Daerah Jawa Barat Lex Laksamana di nomor urut 3.

Dede sering menjadi pemain figuran yang mendampingi bintang laga seperti Barry Prima, George Rudy, dan Advent Bangun.

Dede juga menerima tawaran sebagai model di majalah-majalah ibu kota.

Baca juga: Rekam Jejak AKBP Tri Suhartanto yang Bantu Pak Alvi Guru Honorer Nyambi Pemulung, Segini Gajinya

Kesempatan datang dengan debut pertamanya sebagai peran pembantu di film Catatan Si Boy besutan sutradara Nasri Cheppy.

Serial televisi yang melambungkan namanya adalah Jendela Rumah Kita di TVRI dengan peran sebagai Jojo yang mampu bertahan selama 4 tahun (1989–1992).

Pada tahun 1992, Dede diajak oleh Ani Sumadi untuk memandu kuis Tak-Tik Boom musim pertama yang bertahan di papan atas rating televisi selama 6 tahun (1992—1998).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved