Kuliner

Menikmati Segarnya Es Dawet Jabung Ponorogo, Salah Ambil Lepek Malah Bisa Dapat 'Jodoh'

Es Dawet Jabung menjadi salah satu kuliner yang wajib dicicipi selain sate ayam Ponorogo.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: irwan sy
Pramita Kusumaningrum/TribunJatim.com
Pengunjung sedang menikmati Dawet Jabung di Central Kuliner Dawet Jabung yang berlokasi di perempatan Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Ponorogo. 

SURYA.co.id, PONOROGO - Es Dawet Jabung menjadi salah satu kuliner yang wajib dicicipi selain sate ayam Ponorogo.

Salah satu tempat untuk menikmati kuliner tersebut berada di Central Kuliner Dawet Jabung yang berlokasi di perempatan Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Ponorogo.

Di sana terdapat puluhan penjaja Dawet Jabung yang saling berdekatan.

Kendati berdekatan, masing-masing warung Dawet Jabung selalu penuh.

Minuman ini menawarkan cita rasa yang manis, ada sedikit asin, dan tentu menyegarkan.

Isi Dawet Jabung itu adalah cendol, gempol dan nangka.

Tidak hanya rasa yang menyegarkan, Dawet jabung juga ada mitosnya.

Pembeli tidak boleh mengambil lepek saat penjual menyuguhkan semangkuk Dawet Jabung.

Jika lepek diambil, mitosnya pembeli harus menikahi penjualnya.

Beberapa penjual Dawet Jabung masih memegang tradisi tersebut hingga saat ini.

Hingga saat ini, penjual Dawet Jabung tidak pernah memberikan lepek tersebut kepada pembeli.

Pembeli hanya diminta mengambil mangkuk isi Dawet Jabung saja.

“Memang ada mitos itu. Tetapi saya tidak tahu kebenarannya. Cuma memang tradisinya tidak pernah lepek penjual Dawet Jabung diberikan,” ungkap salah satu penjual Dawet Jabung, Mayasary, Kamis (26/9/2024).

Dia mengaku usaha Dawet Jabung sudah dijalankan turun-temurun.

Kakeknya dulu berjualan tahun 1955 dengan memikul dan menjajakannya di jalanan atau ke sawah-sawah untuk para petani.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved