Pembunuhan Vina Cirebon

4 Penderitaan Hadi Saputra Terpidana Kasus Vina Cirebon Terkuak, Sebut-sebut Nama Iptu Rudiana

Penderitaan Hadi Saputra, salah satu terpidana Kasus Vina Cirebon, terungkap di sidang Peninjauan Kembali (PK), Rabu (11/9/2024).

kolase Kompas TV dan Tribunnews
Hadi Saputra Terpidana Kasus Vina Cirebon. Penderitaannya terkuak. 

"Saya paling inget ada anggota saya namanya Pak Anwar, dia ambil gembok dipukul-pukul kepala saya. Luka masih ada," katanya.

"Di situ dipukul sampai nancep, darah keluar sampai kayak air mancur."

4. Tak Diobati

Nahas, meski babak belur akibat penyiksaan, Hadi mengaku tak diberi pengobatan apa pun oleh polisi.

Ia juga menceritakan saat polisi memberi air kencing untuk diminum terpidana kasus Vina.

"Kita enggak diobatin, cuma dikasih kopi doang. Setelah itu kita disiksa, terus agak lama ada yang haus minta minum tapi dikasihnya air kencing," ungkapnya sembari terisak.

Sebelumnya, tangisan Eka Sandi, terpidana kasus Vina Cirebon lainnya juga tak bisa terbendung saat ditanya Otto Hasibuan menjelang sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Cirebon pada Rabu (4/9/2024). 

Otto Hasibuan yang menjadi ketua tim kuasa hukum terpidana kasus Vina Cirebon sengaja menemui para terpidana di ruang tahanan Pengadilan Negeri Cirebon, bersama Dedi Mulyadi dan presenter Fristian Griec.  

Otto lalu meminta ketegasan para terpidana terkait kasus yang menjerat mereka 8 tahun silam itu.

"Sungguh-sungguh gak kalian tidak melakukan perbuatan itu?," tanya Otto yang mengaku baru bertemu para terpidana kali pertama. 

Mereka pun kompak berseru sungguh-sungguh tidak melakukan pembunuhan dan pemerkosaan yang dituduhkan kepadanya. 

Baca juga: Jadi Terpidana Kasus Vina Cirebon Gara-gara Sudirman, Begini Balasan Rivaldy alias Ucil: Aman

"Demi Allah," seru mereka dikutip dari tayangan youtube Fristian Griec Media Official pada Sabtu (7/9/2024). 

"Jangan sampai kami sampai salah melakukan pembelaan," ujar Otto.

Para terpidana kembali menegaskan bahwa mereka tidak bersalah dan siap berjuang untuk kebenaran. 

"Kami tidak pernah melakukan. Dan kami pun tidak tahu," tegas mereka. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved