Pembunuhan Vina Cirebon

Saksi Baru Kasus Vina Cirebon Makin Menguatkan Dugaan Kecelakaan, Susno Duadji: Sudah, Game Over

Kemunculan para saksi baru kasus Vina Cirebon makin menguatkan dugaan bahwa kasus ini bukanlah pembunuhan.

Youtube
Susno Duadji. Saksi Baru Kasus Vina Cirebon Makin Menguatkan Dugaan Kecelakaan, Susno Duadji Sebut Game Over. 

Kecelakaan itu disebabkan diduga karena Eky mengendarai motor secara ugal-ugalan kemudian motornya menabrak trotoar.

Alhasil, Vina dan Eky terlempar ke depan dan bagian penting seperti kepala menabrak tiang dengan keras.

"Jadi kalau orang mengatakan ah sepeda motornya nggak rusak, memang sepeda motornya hanya nabrak pembatas jalan, kemudian tergelincir.

Yang tabrakan itu adalah kepala bertabrakan dengan tiang penerangan jalan, ya jelas parah," kata Susno menambahkan.

Setelah banyak saksi kunci yang mencabut keterangannya, ditambah muncul keterangan baru bahwa Vina dan Eky mengalami kecelakaan, maka Susno beranggapan mestinya para terpidana bisa dibebaskan disertai minta maaf dari negara.

Baca juga: Pantesan Susno Duadji Ngotot Sebut Kasus Vina Cirebon Kecelakaan, Sindir Pihak yang Sengaja Tutupi

Kasus Vina dan Eky ini pun mestinya sudah tamat dan dinyatakan sebagai kecelakaan tunggal.

"Game over, daripada kita se-nusantara digegerkan," kata dia lagi.

Sebelumnya, menurut Susno, kasus Vina Cirebon ini berpondasi kepada bukti yang sangat lemah.

Susno Duadji mengatakan, selama ini terpidana kasus Vina yang mengaku melakukan pemukulan adalah Sudirman, sementara lainnya mengaku mendapatkan tekanan saat memberikan keterangan untuk BAP.

"Satu-satunya tersangka yang kemudian jadi terpidana yang mengatakan memukul itu hanya Sudirman, sedangkan yang lain, Aep hanya melihat dari jarak jauh," kata dia, dalam tayangan YouTube pribadinya Susno Duadji.

Diketahui bahwa Sudirman adalah sosok yang berkebutuhan khusus dan kesulitan mengingat.

Ia bahkan lulus SD di usia 17 tahun. 

Menurut Susno Duadji, sosok Sudirman sejak awal mestinya tidak dijadikan sumber utama untuk menetapkan hukuman bagi para terpidana kasus Vina dan Eky.

"Sejak awal Sudirman ini lemah dalam ingatan, kemudian background-nya dia tamat SD saja umur 17 tahun, maka keterangannya nggak bisa dipercaya," kata dia lagi.

Mestinya, lanjut Susno, terpidana kasus Vina yang berkebutuhan khusus itu dibawa ke psikolog untuk diperiksa sejauh mana pernyataannya bisa dipercaya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved