Berita Bisnis
Kadin Pertemukan Ratusan Investor untuk Hidupkan Kota Lama Surabaya
Acara yang digelar di halaman Pos Bloc Kebon Rojo tersebut, dihadiri lebih dari 250 investor dan pemilik bangunan di kawasan kota lama.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Titis Jati Permata
Kegiatan “Market Sounding 2.0” tidak hanya mempertemukan investor tetapi juga dalam rangka peningkatan kualitas UMKM dan pelaku usaha serta mencari solusi hambatan yang dihadapi.
Sebab di Kota Lama ada berbagai macam kelas, mulai UMKM paling bawah hingga investor paling besar seperti pemilik gedung Internatio.
“Harapan kami, semua bisa berkolaborasi. Tidak saling menjatuhkan, tetapi saling menguatkan karena kami berharap bisa membangun tanpa menyingkirkan yang lain,” terang Andi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Hidayat Syah mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya akan terus berkomitmen menghidupkan kembali kota lama.
"Dukungan dan bantuan akan sepenuhnya diberikan untuk pengembangannya, mulai dari infrastruktur, keamanan, hingga perijinan. Bahkan pajak PBB di kawasan Kota Lama diberikan diskon 50 persen, tetapi masanya harus panjang, setiap tahun harus diperpanjang sewanya," papar Hidayat.
Hal itu sebagai salah satu bentuk subsidi dari pemerintah. Juga soal perijinan, pihaknya siap permudah prosesnya.
"Silahkan dipakai, silahkan berbisnis, silahkan bernegosiasi. Kami dari Pemkot tidak akan memberatkan investor. Saya yakin kalau sudah ada kafe atau FnB maka kawasan Kota Lama akan ramai. Untuk persoalan parkir, itu sudah ada di Jembatan Merah Plaza,” beber Hidayat.
Menurutnya, di setiap zona, ada puluhan bangunan bersejarah yang bisa difungsikan sebagai tempat usaha.
Di Zona Eropa misalnya, ada sekitar 14 gedung bersejarah yang bisa disewa.
Di antaranya adalah gedung PLN, gedung Jiwasraya, gedung Mandiri, gedung Internatio, dan juga gedung Pos Indonesia yang sekarang sudah dikelola menjadi Pos Bloc.
“Yang pasti potensinya di sini besar, istilahnya kepala naganya di sini,” ujar Hidayat.
Potensi yang besar juga diungkapkan oleh Ketua Apkrindo DPD Jatim, Ferry Setiawan.
"Kami sebenarnya sangat optimis Kota Lama akan mejnadi the next Tunjungan. Hanya saja, saat pertama bertemu dengan pemilik aset, masih belum terjadi kecocokan, sebab mereka menginginkan harga sewa yang sangat tinggi," kata Ferry.
Pihaknya tidak tahu apa harga pasar belum terbentuk atau bagaimana. Akhirnya tidak match.
"Karena kami sebagai pengusaha tidak berani berinvestasi, pemilik aset ingin mendapatkan harga yang tinggi, padahal pasar belum terbangun,” lanjut Ferry.
Setelah itu, Pemkot memanggil kembali pemilik aset dan melakukan perbincangan yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan ini yang difasilitasi Kadin Surabaya.
| Gerak Cepat PLN UIT JBM Amankan Suplai Listrik Pelanggan di Surabaya Jelang Nataru |
|
|---|
| PTP Nonpetikemas Songsong Tahun 2025 dengan Ekspansi dan Inovasi |
|
|---|
| Bank Jatim dan Bank NTT Teken SHA, Tindak Lanjut dari Kelompok Usaha Bank |
|
|---|
| Bank Jatim dan Bank Banten Lanjutkan Proses KUB : Tandatangani Shareholder Agreement |
|
|---|
| PLN Pastikan Keandalan Pasokan Listrik Ke Madura Aman Jelang Natal dan Tahun Baru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Ketua-di-halaman-Pos-Bloc-Kebon-Rojo-Surabaya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.