Pembunuhan Vina Cirebon

Pemicu Pegi Setiawan Teriak Lantang Awal Jadi Tersangka Kasus Vina Ternyata Ini, Keluarga Segalanya

Ternyata perlawanan Pegi Setiawan saat kali pertama ditetapkan sebagai tersangka dipicu foto-foto ini. Baginya keluarga segalanya!

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/tribun jabar
Pemicu Pegi Setiawan berteriak lantang mengaku tidak bersalah saat awal ditetapkan tersangka kasus Vina Cirebon, terungkap. 

SURYA.CO.ID – Baru terungkap pemicu Pegi Setiawan berteriak lantang mengatakan tidak bersalah saat dihadirkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon dan Muhammad Rizky alias Eky di Mapolda Jawa Barat pada 21 Mei 2024 silam. 

Teriakan Pegi Setiawan itu ternyata tidak direncanakan atau diskenario sebelumnya. 

Pegi Setiawan terpanggil untuk berteriak lantang karena tidak terima keluarganya menanggung malu dan menanggung resikodari apa yang tidak pernah dia lakukan.

Diungkapkan Pegi, sebelum keluar dihadirkan di depan awak media, dia berdoa memohon perlindungan Allah SWT.

"Saat dibawa tidak ada rencana atau pemikiran melawan. Saya pasrah, mungkin ini takdir saya untuk menjalani hukuman dari apa yang tidak saya lakukan," ungkap Pegi saat ditemui seusai bebas di rumahnya seperti dikutip dari tayangan Kompas TV pada Selasa (9/7/2024). 

Baca juga: Tasbih Pegi Setiawan Pemberian Sosok Ini, Berikut Cerita Lengkapnya Selama di Tahanan Polda Jabar

Keberanian Pegi mulai muncul setelah dia mendengar penjelasan polisi tentang dirinya yang disangkakan sebagai pelaku utama, dalang pembunuhan Vina dan Eky yang menyuruh orang lain membunuh dan memperkosa serta menusuk korban. 

"Hati saya terbersit (untuk melawan)," akunya.

Keinginan melawan semakin diperkuat saat polisi menunjukkan foto keluarga, foto ayah, ibu dan adik-adiknya. 

Saat itu lah hatinya benar-benar hancur. 

"Saya benar-benar merasa, keluarga saya dihancurkan, dipermainkan. Benar-benar nama baik keluarga saya dimatikan.

"Itulah yang membuat beberanian saya muncul. Saya tidak terima," ungkapnya.

Dikatakan Pegi, dalam hatinya saat itu mengatakan polisi boleh tidak apa-apa memfitnah dia, asal bukan keluarganya. 

Baginya keluarga sangat lebih penting dari segalanya.

Karena itu secara spontan dia langsung berteriak melawan pernyataan polisi. 

"Dari lubuh hati saya yang paling dalam, bagi saya keluarga saya segalanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved