Mahasiswi UINSA Tewas Dijambret

Pengakuan 2 Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA di Surabaya : Uangnya untuk Beli Miras

Dua pejambret tas yang menewaskan Maya Dwi Ramadhani (21) mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), merupakan penjahat kambuhan (Residivis)

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
tribun jatim/luhur pambudi
Tersangka Melvin dan Tersangka A. Yusuf dikeler anggota Tim Jatanras Polda Jatim 

Demi memberikan jaminan kepastian penegakkan hukum kepada masyarakat. Totok akan melakukan pemberkasan kasus terhadap keduanya secara terpisah. 

Selain itu, kasus kejahatan lain yang dilakukan kedua tersangka dan telah dilaporkan oleh pihak korban masyarakat, bakal dilakukan pemberkasan secara tersendiri dan khusus. 

"Ada beberapa kasus 363 curanmor akan kami berkas dan kami akan kirimkan. Kasus 365 curas juga akan kami kirimkan. Harapan besar kami juga sama bahwa semoga pengadilan memberikan vonis dan efek jera seperti itu," ungkapnya. 

Lalu bagaimana korban bisa tewas saat mengejar para tersangka setelah menjambret tasnya. 

Totok menerangkan, korban tewas setelah berusaha melakukan pengejaran terhadap para tersangka, di Jalan Semarang, Bubutan, Surabaya. 

Motor yang dikendarai korban ternyata terlanjur melintas di lajur kanan jalan atau lajur kendaraan arah berlawanan. 

Dan, tak dinyana-nyana, motor korban terlibat kecelakaan dengan pengendara lain; mobil, hingga mengalami luka parah pada bagian kepala. 

"Sehingga ditolong oleh Gojek (Ojek Online) yang ikut ngejar pelaku. Dan dibawa ke RS dan meninggal dunia," ungkapnya. 

Menurut Totok, para tersangka yang beraksi mengendarai Honda Vario sempat menyadari korban berupaya melakukan pengejaran. 

Tersangka Melvin, sempat mengambil uang Rp63 ribu, dari dalam tas selempang korban yang berhasil dijambret, lalu membuangnya. 

"Jadi pelaku dikejar korban, pelaku tahu. Kemudian tas dibuang sekitar 50-100 meter dari TKP. Kemudian ditemukan salah satu saksi, dan saksi sudah kami periksa. Yang diambil cuma uang. Sedangkan HP dan sebagainya ada di sekitar TKP," terangnya. 

Namun, para tersangka tidak tahu jika korban tumbang setelah terlibat kecelakaan di tengah pengejaran, hingga akhirnya berita kejadian tersebut viral di media massa dan televisi. 

"Posisi tersangka saat dikejar, ternyata tidak mengetahui kalau korban ini, laka lalu meninggal dunia. Tahunya saat berita ramai," pungkasnya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved