Mahasiswi UINSA Tewas Dijambret

SOSOK Mahasiswi UINSA yang Tewas Dijambret di Surabaya, Rektor : Korban Aktif di Kampus

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya mengapresiasi gerak cepat Tim Jatanras Polda Jatim dalam mengungkap kasus penjambretan yang menewaskan mahasiswinya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
tribun jatim/luhur pambudi
Korban Maya Dwi Ramadhani (21) mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya samasa hidupnya (kiri), yang tewas di tangan dua penjambret (kanan) 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Akhmad Muzakki mengapresiasi gerak cepat Tim Jatanras Polda Jatim dalam mengungkap kasus penjambretan yang menewaskan Maya Dwi Ramadhani (21) mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya. 

Apalagi kedua tersangka itu, merupakan penjahat kambuhan (Residivis).

Tersangka Melvin (29), eksekutor penjambretan, ternyata pernah dipenjara enam bulan setelah ditangkap Anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya, karena menjambret pada tahun 2014. 

Sedangkan, ersangka A. Yusuf Efendi (31), joki motor sarana aksi, pernah dipenjara selama empat tahun setelah ditangkap Anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya, karena menjambret pada tahun 2016 silam. 

"Saya menyampaikan terima kasih pada pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jatim untuk memberikan atensi terhadap kasus kriminalitas dan kebetulan menimpa mahasiswa kami," katanya dalam Konferensi Pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Jumat (5/6/2024). 

Baca juga: Pengakuan 2 Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA di Surabaya : Uangnya untuk Beli Miras

Menurutnya, Maya Dwi Ramadhani merupakan salah satu mahasiswinya yang kenal oleh kalangan lingkungan kampus sebagai sosok yang mandiri, ulet, pintar dan berjiwa pemimpin. 

Setiap subuh, Maya selalu membantu ibundanya berjualan sayur mayur di Pasar Karang Tembok.

Lalu, selepas berkuliah pada siang hari, Maya pada sore hari bekerja sebagai salah satu karyawati di SPBU kawasan Surabaya Barat. 

"Korban ini kalau pagi bekerja membantu orangtua. Untuk bapaknya dalam keadaan sakit stroke. Jadi setelah selesai kuliah korban ini juga bekerja," katanya. 

Selain itu, lanjut Muzakki, Maya juga dikenal sebagai mahasiswi yang aktif berorganisasi di lingkungan organisasi intra parlemen kampus ataupun organisasi ekstra parlemen kampus. 

"Korban punya kesibukan lebih dari itu, korban ini adalah aktivis," pungkas mantan Dekan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya itu. 

Sebelumnya, Maya Dwi Ramadhani dikenal sosok periang, mudah bergaul dan pendengar yang baik. 

Kesaksian perangai keseharian Maya sapaan akrabnya itu, selama di lingkungan pergaulan kampus, disampaikan oleh teman dekat korban di kampus, Hilmi Rusdi Firdaus (21). 

Maya ternyata dianggap oleh Hilmi mewakili teman-temannya di kampus, sebagai pribadi yang periang, mudah bergaul (humble) dan pendengar yang baik dikala menerima curahan hati beberapa teman dekat. 

Beberapa teman kuliah merasa dekat dengan Maya, karena perempuan yang tinggal di Asemrowo, Surabaya itu, berperilaku sederhana, sopan dan tidak neko-neko. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved