Berita Situbondo

Banjir Besar Kembali Melanda Situbondo, Genangi 311 Rumah Warga di 4 Kecamatan

"Tetapi banjir juga berasal dari areal persawahan, karena letak perumahan lebih rendah dari persawahan," ucapnya.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izi hartono)
Kondisi banjir yang mengenangi permukiman warga di Situbondo. 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Bencana banjir susul menyusul melanda wilayah Kabupaten Situbondo. Selain di Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Situbondo sepekan terakhir, banjir akibat hujan deras mulai melanda enam desa di empat kecamatan, Senin (18/3/2024).

Banjir yang menggenangi rumah warga rata-rata mencapai ketinggian 50 centimeter hingga hampir satu meter. Ada sedikitnya 311 rumah yang kebanjiran yaitu Desa Kalimas, Desa Lubawang, Desa/Kecamahan Besuki, Desa Kalianget di Kecamatan Banyuglugur, Desa Peleyanan di Kecamatan Situbondo dan Desa/Kecamatan Jangkar.

Ketua Pelaksana BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto mengatakan, hujan turun semalam sebelumnya sejak pukul 18.30 WIB hingga pukul 22.15 WIB, di seluruh wilayah Situbondo.

Akibat insentitas hujan yang tinggi, kata Sruwi, air sungai tidak mampu menampung dan meluber ke permukiman warga. "Total yang terdampak sebanyak 311 rumah," kata Sruwi.

Ratusan rumah yang terdampak, itu masing-masing 15 rumah di Kecamatan Banyuglugur, 213 rumah di Kecamatan Besuki dan 45 rumah Kecamatan Situbondo serta 25 rumah di Kecamatan Jangkar.

"Kalau di Kecamatan Besuki itu banjir disebabkan luapan sungai Jumai yang tidak mampu menampung debit air, karena bersamaan pasang air laut," jelas Sruwi.

Selain itu, sambung Sruwi, banjir yang mengenangi puluhan rumah di Kecamatan Jangkar akibat air laut pasang ke kawasan permukiman warga serta disertai hujan deras yang mengalir di sungai.

"Tetapi banjir juga berasal dari areal persawahan, karena letak perumahan lebih rendah dari persawahan," ucapnya.

BPBD telah mendatangi lokasi banjir untuk menginventarisir dampaknya pada penduduk. "Kalau banjir itu disebabkan tanggul jebol, maka akan kami usulkan ke pemerintah daerah menggunakan dana darurat bencana bila dibutuhkan atas perintah bupati," jelasnya.

Selain itu pihaknya juga telah menyalurkan bantuan sembako kepada warga korban banjir yang tidak bisa memasak, karena dapurnya tergenang air. "Banjir yang mengenangi rumah warga tidak berlangsung lama dan surut dengan cepat," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved