Berita Bojonegoro

Warga Bojonegoro Cemas Setelah Buaya Muncul di Bengawan Solo, Dindamkarmat Siagakan Personel

tiga personel Dindamkarmat Bojonegoro terus bersiaga di Pos Padangan yang tidak jauh dari Desa Kebonagung.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Deddy Humana
Dindamkarmat Bojonegoro
Personel Dindamkarmat Bojonegoro menilik lokasi kemunculan buaya di tepi Bengawan Solo di wilayah Desa Kebonagung, Selasa (12/3/2024) pagi. 


SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Kemunculan seekor buaya di Sungai Bengawan Solo, menambah kecemasan warga Bojonegoro yang masih berkutat dengan banjir. Buaya itu terlihat bereliaran di tepian Bengawan Solo di wilayah Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan baru-baru ini.

Warga Desa Kebonagung melaporkan kemunculan reptil buas tersebut pada Senin (11/3/2024) dan Selasa (12/3/2024) kemarin. Dan sampai Jumat (15/3/2024) ini, personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Dindamkarmat) Bojonegoro masih terus bersiaga.

Sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengejar dan menangkap buaya itu belum membuahkan hasil. Jebakan yang dipasang sejak Senin (11/3/2024) juga tidak disentuh.

Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dindamkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma'arif membenarkan hal itu. Buaya tersebut, kata Arif, belum tertangkap.

Untuk itu Arif mengatakan, tiga personel Dindamkarmat Bojonegoro terus bersiaga di Pos Padangan yang tidak jauh dari Desa Kebonagung.

"Jika sewaktu-waktu warga buaya itu dilaporkan muncul lagi, tiga personel kami itu langsung bergerak," kata Arif kepada SURYA, Jumat (15/3/2024) sore.

Selama kesiapsiagaan tersebut, Arif menegaskan, pihaknya tidak pernah putus koordinasi dengan warga Desa Kebonagung. "Kami juga pasang papan imbauan bagi warga Desa Kebonagung. Supaya tidak mendekati, apalagi sampai beraktivitas di lokasi kemunculan buaya," imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan Sekretaris BPBD Bojonegoro ini meneruskan, Bengawan Solo turut Desa Kebonagung tidak sekali ini menjadi tempat munculnya buaya.

"Namun sudah beberapa kali. Sebelum ini, seekor buaya muncul pertengahan Februari 2024 di Sungai Prudung atau sekitar 100 meter dari lokasi terbaru ini," jelasnya.

Buaya yang muncul di Sungai Prudung itu ditangkap lalu ditangkar di BKSDA Jawa Timur itu panjangnya 2,5 meter. "Kalau yang baru-baru ini muncul, panjangnya sekitar 1,6 meter. Lebih kecil ketimbang yang ditangkap di Sungai Prudung itu," imbuhnya.

Sejauh ini, lanjut Arif, baik buaya sudah berhasil ditangkap maupun yang belum itu, sama sekali tak pernah mencederai warga atau memangsa ternak warga.

"Buaya-buaya di Desa Kebonagung sangat mungkin memakan apa yang ada di alam liar. Seperti ikan, tikus, hingga biawak. Tidak pernah merugikan warga," jelasnya.

Kendati demikian, Dindamkarmat Bojonegoro akan terus berupaya untuk menangkap buaya di Desa Kebonagung itu. "Supaya resiko adanya buaya merugikan warga Desa Kebonagung, benar-benar nihil," pungkas pejabat berkantor di Jalan Ahmad Yani Bojonegoro itu. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved