Potongan Tubuh Manusia Tercecer

Jarang Bertemu, Orang Tua Korban Mutilasi Asal Lamongan Sempat Berupaya Menghubunginya

Orangtua korban begitu terpukul mendapat kabar anaknya meninggal, menjadi korban aksi keji yang dilakukan tersangka AM pacar dari TAS.

SURYA.co.id/Mohammad Romadoni
TERSANGKA PEMBUNUHAN - Tersangka AM (24), pembunuh dan pemutilasi TAS (26) kekasihnya, potongan tubuh dibuang di jurang tepi Jalan Raya Pacet-Cangar. Tersangka ditangkap Polisi Sat Reskrim Polres Mojokerto, berkat petunjuk identitas korban yang berhasil terungkap. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Polisi mendatangkan orangtua TAS (26), korban pembunuhan disertai mutilasi.di Polres Mojokerto, pasca terbongkarnya kasus tersebut.

Orangtua korban dihadirkan untuk kepentingan penyidikan kejahatan sadis, yang melibatkan tersangka AM (24) asal Desa Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.

Orangtua korban begitu terpukul mendapat kabar anaknya meninggal, menjadi korban aksi keji yang dilakukan tersangka AM pacar dari TAS.

"Yang pasti orangtua (Korban) kaget mengetahuinya, apalagi korban mempunyai adik perempuan," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, Selasa (9/9/2025).

Baca juga: Kades Lakukan Ini untuk Keluarga Korban Mutilasi di Lamongan, Beri Pendampingan Lewat RT

Dari keterangan orangtua korban kepada penyidik, yang bersangkutan seolah mendapat firasat buruk terjadi sesuatu pada putri sulungnya.

Mereka sempat berupaya menghubungi dan mencarinya korban, pada akhir Agustus 2025 hingga kejadian kelam menimpa korban di mana dia dibunuh dan diperlakukan secara keji di kamar kos, Lakarsantri, Kota Surabaya, Minggu (31/8) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Pada momen itu, ibu korban merasakan kekhawatiran yang amat sangat hingga berusaha mencari, meski dirinya dengan korban sangat jarang berkomunikasi dengan anak sulung dari dua bersaudara tersebut.

Baca juga: Alvi Juga Buang Potongan Tubuh di Dekat Kosan Lidah Wetan Surabaya, Warga Sempat Cium Bau Menyengat

"Orangtua korban seakan mendapat firasat ada sesuatu yang terjadi pada anaknya, sehingga ibunya berusaha menghubungi korban. Itu beberapa hari sebelum kejadian," ungkap Fauzy.

Dari informasi yang dihimpun, korban hampir setahun tidak pulang dan terakhir komunikasi dengan adiknya tahun 2024 lalu.

Diduga hubungan korban dengan keluarga tidak harmonis.

Baca juga: Pengakuan Alvi Maulana Buang Potongan Tubuh di Mojokerto, Sayat Sidik Jari Korban agar Tak Dikenali

Polisi kini bersama ahli forensik melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban, di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara, Porong Kabupaten Sidoarjo.

Keluarga korban dihadirkan untuk kepentingan dalam proses forensik   tersebut.

Ahli forensik dilibatkan untuk kepentingan penyidikan kasus ini, sekaligus menyatukan jasad korban dalam kondisi tidak utuh yang 
nantinya akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Kita selesaikan dulu uji forensik, jika hasilnya sudah keluar akan segera kita komunikasikan dengan pihak keluarga korban untuk lebih lanjutnya," pungkas Fauzy. 

Diketahui, korban dan tersangka menjalin hubungan spesial semenjak kuliah. Usai lulus 
keduanya tinggal bersama di rumah kos, Lakarsantri Kota Surabaya.

Tersangka AM bekerja serabutan selama tinggal bersama korban di Surabaya, nyambi sebagai Driver online (Ojol) menggunakan sepeda motor Yamaha NMax warna putih.

"Untuk korban dari info yang kami dapat, tidak bekerja. (Korban) Menemani dan membantu di kos dengan tersangka," tukas Kasat Reskrim. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved