Warga Bojonegoro Diadili Akibat Diduga Curi Ayam Mahar Rp 4,5 Juta, Kades Ajak Berdamai Tapi Ditolak

Terkait awal kasus ini, terang Hanafi, Suyatno membeli seekor ayam jantan di Pasar Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro seharga Rp 110.000. Kemudian ayam itu dijual lagi di pasar lain seharga Rp 120.000.

"Selanjutnya, ada orang mengetahui bahwa ayam dibeli klien kami serupa dengan ayam milik kades. Sehingga, hal ini dilaporkan ke kepolisian oleh Zumarok selaku adik kades sebagai perkara pencurian," jelasnya.

Di Polres Bojonegoro, lanjut Hanafi, Suyatno dan pelapor sempat dimediasi namun gagal. Sebab Suyatno ngotot mengaku tidak mencuri sebagaimana ditiduhkan dan dilaporkan Siti Zumarok.

Terkait harga satu ekor ayam yang nilanya mencapai Rp 4,5 juta, ungkap Hanafi, itu mengherankan. Namun setelah diusut, harga ayam yang fantastis itu ternyata karena status sebagai ayam mahar. "Kades membeli ayam itu sebagai mahar. Dibeli dari guru spiritualnya seharga Rp 4,5 juta," jelasnya.

Menurut Hanafi, harga ayam mahar itu tidak masuk akal jika dimasukkan dalam perkara pidana. Namun pihaknya tetap akan mengikuti proses persidangan hingga selesai.

Dalam dakwaannya, JPU Dian Laralika Filintani menjerat Suyatno dengan Pasal 362 KUHP tentang Pencurian dan Pasal 480 KUHP tentang Penadahan. Dengan dua pasal itu, Suyatno terancam hukuman penjara maksimal lima tahun. *****