Siswi SMK Dirudapaksa Tentara

5 Fakta Siswi SMK Dirudapaksa Oknum TNI: Berawal dari Tunggu Teman, Disiksa di Kamar Hotel

Berikut sejumlah fakta mengenai kasus siswi SMK dirudapaksa oleh oknum anggota TNI yang terjadi di Surabaya.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Inilah sejumlah fakta mengenai kasus rudapaksa yang dialami siswi SMK di dilakukan oleh oknum anggota TNI. 

Mengingat si korban tidak membawa kendaraan apa pun. Salah satu karyawan hotel membantu korban dengan memesankan layanan jasa antar ojek online (ojol).

Setelah si korban dibawa oleh driver ojol yang telah dipesan oleh pihak karyawan hotel, RP sudah tidak mengetahui bagaimana kelanjutan nasib dari si korban setelah.

Baca juga: BREAKING NEWS Siswi SMK di Surabaya Dibawa ke Hotel dan Dirudapaksa Oknum Tentara Sampai Pendarahan

5. Tim gabungan gerebek kamar hotel

Kemudian, sekitar 30 menit setelah momen tersebut, RP menambahkan, sekitar 10 orang personel aparat gabungan berdatangan ke hotel.

Ia mengingat ada beberapa anggota Bhabinkamtibmas wilayah permukiman setempat yang dikenalnya, tampak ikut dalam momen penangkapan tersebut.

Kemudian, tampak pula sejumlah petugas berseragam cokelat bertuliskan Satpol PP dan beberapa orang petugas berseragam warna biru dari petugas Dishub turut dalam momen tersebut.

Menurut RP, anggota kepolisian yang berpakaian sipil berupaya menuju ke kamar hotel yang disewa pelaku.

Kemudian, pelaku sempat dimintai keterangan di kamarnya. Bahkan, pihak anggota kepolisian berupaya memastikan status si pelaku yang sempat diduga sebagai anggota Tentara.

Namun, lanjut RP, si pelaku terus menerus berkelit dan enggan menunjukkan kartu anggotanya.

Oleh karena itu, anggota kepolisian lantas meminta si pelaku untuk menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sawahan.

"Enggak. Enggak ada perlawanan. Saat ditanya polisi anggota apa bukan, dia enggak mau ngaku, awal-awalnya," jelasnya.

RP memastikan bahwa sosok pelaku yang diamankan itu, tetap bersikap kooperatif. Selain tidak ada perlawanan kepada para petugas kepolisian. Pelaku juga tidak merusak benda atau inventaris apapun dari fasilitas hotel.

"Enggak merusak apa-apa. Enggak diborgol, karena orangnya enggak melawan apa-apa. Orangnya nurut," kata karyawan yang telah bekerja selama delapan tahun di hotel tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved