Siswi SMK Dirudapaksa Tentara

5 Fakta Siswi SMK Dirudapaksa Oknum TNI: Berawal dari Tunggu Teman, Disiksa di Kamar Hotel

Berikut sejumlah fakta mengenai kasus siswi SMK dirudapaksa oleh oknum anggota TNI yang terjadi di Surabaya.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Inilah sejumlah fakta mengenai kasus rudapaksa yang dialami siswi SMK di dilakukan oleh oknum anggota TNI. 

2. Korban dibawa ke hotel

Keanehan pun mulai muncul dan mulai disadari oleh si korban. LSA menjelaskan, tujuan si pelaku ke kantor perbankan nyatanya hanya modus semata.

Korban malah diajak berbelanja ke sebuah minimarket kawasan Jalan Pasar Kembang, Surabaya. Sepanjang berbelanja, tubuh sang anak sempat dipegang-pegang oleh pelaku.

Korban merasa risih dan mulai mencurigai gelagat aneh si pelaku. Namun, belum juga berani melakukan perlawanan.

Setelah dari minimarket, pelaku kembali membonceng korban untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Ternyata, pelaku membawa korban ke sebuah area parkir hotel di kawasan Jalan Pasar Kembang, lalu mengajak korban ke salah satu kamar yang sebelumnya sudah disewa pelaku.

"Langsung habis itu, masuk ke hotel. Karena dia (pelaku) sudah menginap di situ sebelumnya. Jadi bukan daftar (awal). Jadi dia langsung masuk. karena sudah punya kamar di situ. Begitu lah kejadiannya," ungkap LSA.

3. Disiksa di kamar hotel

Setelah dibawa ke dalam kamar hotel, LSA mengatakan, sang anak mengalami kekerasan seksual hingga membuat bagian organ vital kewanitaannya mengalami pendarahan.

Selain itu, sang anak juga kesulitan berteriak meminta pertolongan kepada pihak petugas hotel, karena pelaku sempat memiting menggunakan salah satu lengannya ke bagian leher sang anak.

"Anak saya masih pendarahan. Luka di kelaminnya. Katanya kan dipiting besar orangnya," jelasnya.

Baca juga: Update Detik-detik Penangkapan Oknum Tentara yang Merudapaksa Siswi SMK di Surabaya

4. Ditolong staf hotel

Semula, RP (25) dan beberapa orang teman karyawan hotel mendadak dikagetkan dengan seorang wanita salah satu penghuni kamar, yang merupakan si korban rudakpaksa, berjalan keluar dengan sempoyongan dan menangis.

Merasa ada yang tak beres, para karyawan hotel mempersilakan si wanita untuk menenangkan diri dengan duduk di depan sofa kantor pelayanan resepsionis hotel.

Sepanjang duduk di tempat tersebut, korban masih terus menerus menangis dan menginginkan untuk dapat segera pulang ke rumah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved