Citizen Reporter
Sekolah Ramah Anak dari Merdeka Belajar Membuat Siswa Lebih Antusias dan Bebas Perundungan
Program Merdeka Belajar membawa perubahan besar pada sekolah. Termasuk di SDN Jabon 1 Kabupaten Mojokerto yang menerapkan sekolah ramah anak.
“Peserta didik juga dapat mempelajari sesuatu dari tempat atau sumber asalnya.Misalnya di sawah, pasar, di lingkungan sekolah begitu seterusnya, sehingga belajar lebih mudah, praktis dan menyenangkan,” ujarnya.
Hariyono juga mengakui, sebelum mengimplementasikan program Sekolah Ramah Anak, pembelajaran cenderung lebih berpusat pada guru.
"Siswa kurang aktif, cenderung sebatas mendengarkan dan mengerjakan tugas dari guru," ujarnya.
Diakuinya, siswa juga kurang antusias sehingga bakat dan minat anak belum tersalurkan secara maksimal.
Kemudian, lanjutnya, lingkungan sekolah kurang aman dikarenakan lingkungan sekolah berada pada jalan raya yang sangat ramai sehingga keselamatan anak–anak terancam dan rawan kecelakaan.
"Lingkungan sekolah juga kurang nyaman karena ketertiban kantin dan penjual di kantin kurang mematuhi peraturan sekolah, fasilitas cuci tangan belum maksimal tidak seperti saat ini," tuturnya.
Sebelum adanya pembelajaran berdiferensiasi, siswa diperlakukan sama, jadi pemetaan kesiapan belajar belum terlaksana, sehingga anak–anak yang memiliki kelebihan tertentu belum tersalurkan.
Selain itu, perundungan antar siswa didik juga masih ditemui meskipun ringan, seperti mengolok-olok nama orang tua, mengumpat, atau berkata kasar.
Pembelajaran pun sebagian besar cenderung dilakukan di dalam kelas dan kurang memanfaatkan lingkungan sekolah.
Dengan diterapkannya Sekolah Ramah Anak, Hariyono menegaskan, hal-hal tersebut tak lagi ditemukan di sekolah ini.
Ia juga merasa senang karena program ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan setempat.
"Sangat mendukung sekali, dukungan Dinas Pendidikan setempat terhadap pelaksanaan program tersebut di sekolah saya yaitu masalah berat pada anak yang tidak dapat diselesaikan di sekolah bisa dikonsultasikan melalui DP2KBP2 yang bekerja sama Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto," ungkapnya.
Guru tersebut pun memberikan tips untuk rekan-rekan sesama kepala sekolah dan guru agar antusias dan optimal menyambut serta melaksanakan program Merdeka Belajar, yang saat ini tengah digiatkan.
"Bisa dengan menambah wawasan belajar dari berbagai sumber dan berkolaborasi dengan teman sejawat dari berbagai lintas sekolah," katanya.
"Kemudian, mengimplementasikan ilmu yang didapat, baik dalam pembelajaran maupun dalam kolaborasi dengan teman sejawat," tukasnya.
Penulis:
Bagus Priambodo
Pengolah Data dan Informasi Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur
Sekolah Ramah Anak
SDN Jabon 1 Kabupaten Mojokerto
program merdeka belajar
SURYA.co.id
BBPMP Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com
Ubhara Surabaya Kembangkan Mesin Penggiling Terasi Berbasis Teknologi Industri 4.0 |
![]() |
---|
Akademisi Ubhara Surabaya dan ITS Hadirkan Inovasi Teknologi Kopi dan Tempe di Desa Pakel Tuban |
![]() |
---|
Masjid Hidayatullah Siwalankerto Tak Sekadar Tempat Ibadah, Juga Pusat Pemberdayaan Generasi Muda |
![]() |
---|
SMP Insan Cendekia Mandiri Gelar Lomba HUT Kemerdekaan RI ke-80, Wali Murid Ikut Berpartisipasi |
![]() |
---|
Tingkatkan Omzet Bank Sampah di Sampang, Ubhara Surabaya Beri Bantuan Mesin Pemotong Ring AMDK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.