Citizen Reporter
Akademisi Ubhara Surabaya dan ITS Hadirkan Inovasi Teknologi Kopi dan Tempe di Desa Pakel Tuban
Inovasi teknologi baru pengolahan kopi dan kedelai dikembangkan di Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban.
SURYA.CO.ID I SURABAYA – Inovasi teknologi baru pengolahan kopi dan kedelai dikembangkan di Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berkat kolaborasi akademisi Universitas Bhayangkara (Ubhara) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Tim diketuai Dr. Muslichah Erma Widiana, Dra.Ec., MM dari prodi Manajemen Pemasaran Ubhara. Berkolaborasi dengan Dr. Suyanto, S.T., M.T (Teknik Fisika ITS), Bagus Ananda Kurniawan, S.Ap., M.Ap (Administrasi Publik Ubhara), serta Arif Arizal, S.Kom., M.Cs. (Teknik Informatika Ubhara).
Dua pelaku usaha yang menjadi mitra adalah Agus Wibowo, produsen kopi PT Aisindo Karya Mandiri dan Tamaji, pemilik usaha pengolahan kedelai.
Dr Muslichah Erma Widiana mengatakan, dipilihnya komoditas kopi dan kedelai di program ini karena keduanya sangat penting bagi masyarakat.
“Selama ini, kedelai menjadi bahan baku utama tempe, makanan yang hampir tidak bisa dipisahkan dari konsumsi masyarakat Indonesia. Di sisi lain, kopi kian naik daun dan menjadi tren minuman dari warung sederhana hingga kafe modern,” katanya, pada Rabu (20/8/2025).
Di program ini, tim menghadirkan mesin silo untuk mencegah bubuk kopi terbuang saat penggilingan.
Selain itu juga ada mesin exhaust atau penyedot debu/udara di ruang produksi, sebagai solusi asap tebal dari proses roasting.
Sementara untuk pengolahan tempe, inovasi difokuskan pada diversifikasi usaha berupa bubuk kedelai dengan varian original dan jahe.
“Solusi yang diberikan meliputi mesin penggiling kedelai agar bisa diproduksi menjadi bubuk siap konsumsi,” katanya.
Selain itu, tim juga memberikan pendampingan pengurusan legalitas usaha (UD, merek, PIRT, halal).
“Berkaitan bidang manajemen sumber daya manusia baik untuk produksi tempe maupun kopi, kami memberikan pendampingan serta pelatihan agar para pelaku usaha dan pekerjanya mampu meningkatkan kinerja, produktivitas, serta daya saing,” terangnya.
Program pengabdian ini mendapat dukungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, serta LLDIKTI Wilayah VII No. 124/C3/DT.05.00/PM/2025, Tanggal 28-May-25; LLDIKTI WILAYAH VII-UNIVERSITAS No: 009/LL7/DT.05.00/PM/2025, Tanggal 28-May-25; LPPM-PENELITI No: 002/VI/2025/LPPM/PM/UBHARA, Tanggal 04-Jun-25.
Tidak hanya dosen, sejumlah mahasiswa Ubhara Surabaya dari Prodi Manajemen dan Administrasi Publik aktif terlibat, di antaranya Ki Lanang Selo, Rafli Putra Friyansah, Rafael Ray Prayoga dan Teofania Galuh Lintang Mayapada.
Kehadiran mahasiswa memberi warna baru dengan praktik langsung dan diskusi interaktif bersama mitra usaha.
“Melalui sinergi akademisi dan pelaku usaha ini, Desa Pakel tidak hanya memperkuat posisi sebagai sentra kopi dan tempe, tetapi juga membuka peluang lahirnya produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional maupun global,” tegasnya.

Universitas Bhayangkara (UBHARA) Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Inovasi Teknologi Baru
surabaya.tribunnews.com
Ubhara Surabaya Kembangkan Mesin Penggiling Terasi Berbasis Teknologi Industri 4.0 |
![]() |
---|
Masjid Hidayatullah Siwalankerto Tak Sekadar Tempat Ibadah, Juga Pusat Pemberdayaan Generasi Muda |
![]() |
---|
SMP Insan Cendekia Mandiri Gelar Lomba HUT Kemerdekaan RI ke-80, Wali Murid Ikut Berpartisipasi |
![]() |
---|
Tingkatkan Omzet Bank Sampah di Sampang, Ubhara Surabaya Beri Bantuan Mesin Pemotong Ring AMDK |
![]() |
---|
Publikasikan Karya di Media Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.