Oknum Paspampres Aniaya Pemuda Aceh

BIODATA Oknum Paspampres Praka Riswandi yang Dituntut Hukuman Mati dan 2 Rekan, Ada yang Viral Joged

Inilah profil dan biodata oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka Riswandi Manik dan dua rekannya

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta/istimewa
Oknum Paspampres, Praka Riswandi ternyata baru saja mengawal ibu negara Iriana Jokowi sebelum menculik dan menghabisi Imam Masykur. Terbaru, Praka Riswandi dan 2 oknum TNi dituntut hukuman mati. 

SURYA.CO.ID -  Inilah profil dan biodata oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka Riswandi Manik dan dua rekannya, Praka Heri Sandi (HS), dan Praka Jasmuri (J)  yang dituntut hukuman mati pada Senin (27/11/2023). 

Tiga oknum TNI ini dituntut hukuman mati dalam kasus penculikan dan pembunuhan Imam Masykur

Selain dituntut hukuman mati, oknum paspampres dan dua prajurit TNI juga dituntut pemecatan dari dinas militer.

Oditur militer Letkol Chk Upen Jaya Supena, SH mengungkapkan, ketiganya dipastikan memenuhi unsur-unsur pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang pembunuhan berencana yang dilakukan bersama-sama dan pasal 328 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang penculikan yang dilakukan bersama-sama.

Dalam tuntutannya, Upen membacakan keterangan saksi-saksi baik yang dibantah maupun yang tidak dibantah oleh ketiga terdakwa.

Baca juga: Akhirnya Oknum Paspampres Penculik dan Penganiaya Imam Masykur Dituntut Hukuman Mati, Ini Faktanya

Selain itu, Upen juga membacakan barang bukti dalam perkara tersebut.

Upen juga membacakan sejumlah adegan yang dilakukan oleh ketiga terdakwa yang terkonfirmasi dengan fakta-fakta persidangan mulai dari perencanaan, penculikan, penganiayaan, kematian, hingga penghilangan jejak.

"Kami mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Militer II-08 Jakarta menjatuhkan hukuman terhadap para diri terdakwa dengan hukuman berupa," kata Upen.

"Terdakwa I pidana pokok pidana mati, pidana tambahan dipecat dari dinas militer c.q Angkatan Darat. Terdakwa II pidana pokok pidana mati, pidana tambahan dipecat dari dinas militer c.q Angkatan Darat. Terdakwa III pidana pokok pidana mati, pidana tambahan dipecat dari dinas militer c.q Angkatan Darat," sambung dia.

Menanggapi tuntutan tersebut, para terdakwa melalui penasihat hukumnya menyatakan akan mengajukan pledoi atau nota pembelaan.

Sebelumnya sosok Imam Masykur telah diincar oleh Praka Riswandi dkk karena diduga menjual obat-obatan terlarang

Ketiga tersangka dengan sengaja menculik Imam Masykur dan berpura-pura menjadi Polisi bodong.

Ketiga tersangka meminta uang sebesar Rp 50 juta namun ditolak oleh korban, sehingga korban disiksa.

Korban yang sebelumnya diculik, kemudian disiksa hingga meninggal dunia lalu jasadnya dibuang begitu saja.

Jasad Imam dibuang di waduk jembatan Purwakarta dan hanyut hingga ke Karawang.

Berikut biodata ketiganya: 

1. Praka Riswandi Malik

Dikutip dari  Serambinews.com (grup surya.co.id), Praka Riswandi berasal dari Aceh Singkil, kelahiran 10 Juni 1994.

Berdasarkan Nomor Register Pokok (NRP), Praka Riswandi dilantik pada Juli 2013 lalu sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) usai menjalani pendidikan tamtama. 

Kemudian ia mendapat kepercayaan menjadi anggota Polisi Militer (POM) dan menjalani pendidikan.

Terakhir, Praka Riswandi menjadi anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

Status sebagai anggota Paspampres inilah yang menjadi sorotan luas setelah terungkap dia menjadi tersangka penganiayaan berujung tewasnya Imam Masykur

Terkait hal ini. Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay mengungkapkan tugas sehari-hari Praka Riswandi. 

Praka Riswandi Manik atau Praka RM , kata Rafael, tidak bertugas melakukan pengawalan melekat kepada Presiden maupun Wakil Presiden.

Praka RM, merupakan anggota Paspampres dari Polisi Militer yang sehari-harinya berurusan dengan motor Patroli Pengawalan (Patwal).

"Dia tidak melekat, dia dari Pom (polisi militer) urusan motor patwal," kata Rafael ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (28/8/2023).

Sementara itu, dalam dakwaan oditur terungkap, sebelum menculik dan menghabisi Imam Masykur, Praka Riswandi sempat mengawal RI 3 di Solo Jawa Tengah.

Berdasarkan data yang dihimpun surya.co.id, sosok RI 3 itu adalah ibu negara Iriana Jokowi.

Oditur Militer Tinggi II Jakarta, Letkol (CHK) Upen Jaya Supena mengatakan, Praka Riswandi baru saja lepas tugas mengantar seorang pejabat dengan kode RI 3 di wilayah Solo, Jawa Tengah pada Jumat 11 Agustus 2023 lalu.

Baca juga: 3 FAKTA BARU Oknum TNI Aniaya Imam Masykur hingga Tewas Diungkap Hotman Paris, Ini Sosok Bosnya

Lalu, saat Praka Riswandi sedang berada di rumah Dinas Paspampres, Cikeas, Kabupaten Bogor, terdakwa III (Praka Jasmowir) menghubungi Praka Riswandi.

"Terdakwa I berkata 'Gimana lae besok jadi tidak, jam berapa?'. Maksudnya untuk membahas penggrebekan toko obat ilegal," ucap Upen di ruang sidang.

"Terdakwa I lalu menjawab 'Saya baru pulang dari Solo, kegiatan RI 3, saya rencana mau mengajak jalan-jalan bersama anak istri," lanjutnya.

Meski sempat mengatakan hal itu kepada Praka Jasmowir, Riswandi akhirnya justru memilih membatalkan rencana dengan keluarganya itu dan pergi bersama dua terdakwa.

"Mau kemana yah? Ini kan hari libur (12 Oktober 2023) kita kan mau jalan-jalan," ucap Upen menirukan omongan istri Praka Riswandi.

"Saya ada urusan sama kawan-kawan," ujar Riswandi.

Dalam kronologi dakwaan itu juga diketahui bahwa istri Riswandi sampai menangis akibat dibatalkannya liburan bersama keluarganya tersebut.

Riswandi pun akhirnya terlibat cekcok dengan istrinya dan meminta agar kedua rekannya menjemputnya di rumah.

"Bahwa sekitar pukul 07.00 WIB, setelah selesai mandi, terdakwa I menghubungi terdakwa III, 'Wir, aduh Wir saya sama istri cekcok, saya gak bisa ke sana kalian saja ke sini," kata Upen tirukan ucapan Riswandi.

Praka Riswandi Manik, oknum paspampres tersangka penganiayaan maut pemuda aceh Imam Masykur. Ada 2 oknum TNI lain yang terlibat.
Praka Riswandi Manik, oknum paspampres tersangka penganiayaan maut pemuda aceh Imam Masykur. Ada 2 oknum TNI lain yang terlibat. (kolase serambinews/istimewa)

2. Praka Heri Sandi

Sosok Praka Heri Sandi terungkap dari unggan akun tiktok @worldsemua_official. 

Akun ini mengunggah video berisi sejumlah foto dengan caption bertuliskan:

“Praka Hery Sandi, yang tidak kalah bengis dari Praka Ruswandi Manik Merupakan salah satu tersangka pembunuhan terhadap Imam Masykur.

Berdinas di Jakarta.

Direktorat Topografi _ TNI AD

Alamat Keluarga di Aceh: Cot Me, Tadu Raya, Nagan Raya – Aceh.

Alumni SMA Negeri 1 Palembang @smanegeri1palembang

Facebook : Nando-the BrutaL’z”

Dalam foto tersebut tampak Praka Hery Sandi tengah berfoto dan berpose dengan sang istri yang mengenakan seragam PERSIT.

Pada foto ketiga tampak Praka Hery berpose menaiki sebuah motor Ninja berwarna merah.

Dan pada foto selanjutnya tampak Praka Hery berpose dengan sang istri mengenakan seragam TNI dan sang istri mengenakan seragam Persit di sebuah studio foto.

3. Praka Jasmuri

Praka Jasmuri, tersangka penculik dan pembunuh Imam Masykur.
Praka Jasmuri, tersangka penculik dan pembunuh Imam Masykur. (kolase istimewa)

Praka Jasmuri alias Praka J mencuri perhatian setelah video lamanya beredar.

Video lawas itu direkam sebelum Praka Jasmuri ditangkap atas kasus pembunuhan dan penculikan Imam Masykur.

Praka Jasmuri merupakan anggota TNI Angkatan Darat di Kodam Iskandar Muda, Aceh.

Tak kaku seperti saat mengenakan baju tahanan militer, Praka J justru luwes berjoget-joget di depan kamera.

Seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari akun TikTok diduga milik Praka J, tampak ada lima video yang dibagikan.

Pemilik akun Jasmowir Owir terakhir membagikan video aksinya berjoget pada tahun 2018.

Foto profil akun tersebut pun menampilkan potret seorang tentara berseragam TNI.

Dibagikan lima tahun lalu, video di akun Jasmowir Owir itu viral lagi baru-baru ini.

Netizen lantas menumpahkan kemarahannya atas aksi Praka J yang tega menculik dan menghilangkan nyata pemuda Aceh bernama Imam Masykur.

Bersamaan dengan viralnya video joget-joget Praka J, sebuah akun bernama bukbidan mengurai pengakuan mengejutkan.

Wanita bernama Desi Nandasari itu mengaku teman semasa Praka J.

Akun bukbidan pun mengungkap asal usul Praka Jasmuri yang ia kenal.

Diungkap Desi, Praka J adalah prajurit yang berasal dari Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Kenal dekat dengan Praka J, Desi mengurai respon orangtua tersangka kasus pembunuhan Imam Masykur tersebut.

Berikut adalah unggahan Desi yang ramai dikomentari khalayak:

"Jadi saya mau meluruskan supaya tidak banyak yang menyebar hoax, jadi ini Praka J ini berasal dari Abdya bukan dari Nagan Raya, dan stop menghakimi keluarga karena orangtua dan keluarganya juga tidak tahu apa yang sudah dilakukan anak, semua ibu di dunia berharap anaknya menjadi orang baik,"

"Saya mengenal pelaku karena dulu pernah satu sekolah pas SMA, di salah satu SMA di Abdya. Pihak keluarga juga sangat terpukul dengan perbuatan anaknya. Dia memang salah biar cukup Allah dan pihak berwenang yang memberi hukuman," tulis akun bukbidan dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (1/9/2023).

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 3 Oknum TNI Terdakwa Pembunuhan Imam Masykur Dituntut Pidana Mati, Korek Api Model Pistol Jadi Bukti

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved