Berita Viral

SOSOK Suami yang Tewas Berpelukan dengan Istri di Klaten Ternyata Pengusaha Dermawan, Ini Gelagatnya

Sosok YU (Inisial), suami yang tewas berpelukan dengan sang istri IDN, di Klaten, Jawa Tengah akhirnya terungkap.

Editor: Musahadah
TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Pasutri di Klaten meninggal dalam kondisi berpelukan. Ini sosok sang suami yang ternyata bos rongsokan. 

SURYA.CO.ID - Sosok YU (Inisial), suami yang tewas berpelukan dengan sang istri IDN, di Klaten, Jawa Tengah akhirnya terungkap.

Ternyata, YU seorang pengusaha atau bos rongsokan yang cukup terkenal di Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah.

Selain sebagai bos rongsokan yang sukses, YU juga dikenal sangat baik dan royal ke semua orang mulai dari rekan hingga yang membutuhkan.

Hampir tak pernah, ada penolakan dari YU ketika diminta membantu tetangga atau warga setempat.

Kalaupun lagi kesusahan, YU akan memberikan alternatif lain seperti makan bersama.

Baca juga: Update Sampel Makanan Petunjuk Pasutri Tewas Berpelukan di Klaten, Tetangga Ikut Diperiksa Polisi

Karena itu, kabar tewasnya YU bersama sang istri sontak membuat tetangga dan kolega bisnisnya merasa kehilangan.  

"Dia itu enteng. Mobil itu Koyo dudu gone dek e. Hampir belum pernah mas Y krungu sambate konco, njut Ra isoh mujuti itu belum pernah (belum pernah Y mendengar temannya mengeluh, tapi tidak bisa membantu itu tidak pernah)," kata Ja'far Rodhi tokoh masyarakat setempat.

Menurutnya, YU dikenal sebagai pengusaha yang ulet.

Tak hanya satu jenis rongsokan, seperti besi blok mesin saja, Ia juga mengelola berbagai jenis rongsokan.

Selain itu ia juga membeli barang rongsokan lalu menjual ke pabrik untuk diolah lagi.

Dia pun termasuk 3 besar pengusaha rongsok di Desa Tegalrejo.

Sebagai kolega, Ja'far melihat hubungan keluarga YU dan IDN ini paling romantis.

YU sangat mencintai dan bertanggung jawab dengan istri.

Gelagat Sebelum Ditemukan Meninggal

Warga sekitar kediaman YU dan IDN mengaku kaget dengan peristiwa tersebut lantaran sebelumnya pasutri itu masih beraktivitas seperti biasa sebelum meninggal.

Menurut pengakuan warga, 48 menit sebelum pasutri ini ditemukan tak bernyawa di atas tempat tidur, keduanya masih beraktivitas normal di luar.

Saat itu sang istri terlihat menjemur pakaian di samping rumah.

Saat itu pula sang suami, terlihat menggendong putra keduanya yang masih bayi 4 bulan di teras rumah.

Keduanya pun terlihat sehat tanpa mengalami sakit apapun.

Hingga akhirnya tak sampai sejam kemudian keduanya masuk ke dalam rumah, keduanya pun dikabarkan tak sadarkan diri hingga meninggal dunia.

Saat itulah jenazah YU dan IDN pertama kali ditemukan oleh orangtua korban yang hendak berkunjung untuk melihat cucunya.

Diketahui jika pasutri tersebut tewas diduga karena sakit yang dideritanya.

YU memiliki sakit asma yang kerap kambuh apabila ia kelelahan dan banyak beban pikiran.

Sementara sang istri IDN, memiliki riwayat hipertensi.

Hal tersebut disampaikan oleh Agus Abdul Rokhim (67), ayah IDN, menduga anaknya lebih dulu tak sadarkan diri.

Kemudian sang suami yang mengetahui hal tersebut lantas memeluknya.

"Kemungkinan istrinya tak sadarkan diri, suami kaget karena serangan jantung, kemudian ikut terbaring," jelasnya, Kamis (12/10/2023).

Pihak keluarga, kata Agus, pun menolak adanya autopsi.

"Itu sudah takdir yang kuasa. Jenazah langsung dimakamkan. Ndak ada (tidak menuntut siapapun atas meninggalnyanya anaknya)," kata Agus.

Detik-detik IDN dan YU Ditemukan Meninggal

Begini nasib balita dan bayi anak dari pasutri di Klaten yang ditemukan tewas berpelukan pada Rabu (11/10/2023).
Begini nasib balita dan bayi anak dari pasutri di Klaten yang ditemukan tewas berpelukan pada Rabu (11/10/2023). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana/Tri Widodo)

Agus, Ayah IDN mengaku sempat berusaha membangunkan sang anak dan menantu saat mengetahui mereka tertidur di saat bayinya sednag menangis.

Ceritanya, saat itu Agus hanya lewat di depan rumah sang anak.

Dia tidak tahu, saat memasuki rumah korban, anak dan menantunya telah meninggal dunia.

Yang menyita perhatian Agus kala memasuki rumah adalah tangisan sang cucu, sambil menunjuk kamar orang tuanya.

Melansir Tribun Jateng, awal mula Agus bisa tahu bahwa sang anak dan menantu meninggal dunia, lantaran ketika lewat di depan rumah mereka, dia mendengar tangisan dari dalam.

Karena mendengar suara tangis itu, Agus pun coba melihat apa yang terjadi.

"Itu tangisan cucu saya dan saya bergegas masuk,” kata Agus ditemui di rumahnya, Kamis (12/10/2023).

Saat masuk ke dalam rumah, Agus yang sudah berstatus Kakek itu menyapa cucunya yang menangis.

 Naluri sang Kakek coba menenangkan cucunya sembari mencari tahu dimana orang tuanya.

Sang cucu pun menjawab orangtuanya tidur, sambil menunjukan ke tempat tidur.

Disana IDN dan Y tampak berjejer.

Agus coba membangunkan anak perempuannya.

Kalimat yang terlontar adalah meminta cucunya untuk diberi minum karena menangis.

"Nduk anak e nangis, kae diombeni (nduk, anaknya nangis, diminumin dulu)."kata Agus mengulang kalimatnya kala itu.

Sayangnya tak ada respon dari anaknya.

Diam seribu bahasa.

Agus pun coba membangunkannya dengan cara memegang kakinya.

Namun kaki anaknya sudah dingin, anyep, begitu orang jawa menyebutnya.

Karena keadaaan itulah, Agus pun coba bergegas ke rumah tetangga yang bernama Susilo.

Tujuannya adalah meminta tetangganya untuk ikut mengecek apa yang terjadi dengan sang putri.

Ternyata, mereka menyadari, IDN telah tiada, begitupula suaminya.

Mereka telah meninggalkan kedua anak mereka yang berusia dua tahun dan tiga bulan.

“Jujur, saya sempat menangis dan pingsan terus tidak tahu apa-apa. Tahu-tahu orang di rumah sudah banyak saja,” terangnya.

Baca juga: Pembunuhan Pasutri Ngantru Tulungagung, Keluarga Korban Gandeng Tim Hotman 911 untuk Perjuangkan Ini

Nasib2 Anak YU dan IDN

Meninggalnya YU dan IDN membuat dua anaknya kini menjadi yatim piatu. 

Anak pertama mereka berusia dua tahun dan anak kedua masih berusia empat bulan.

Agus mengungkapkan, dua anak korban kini diasuh oleh keluarga besar.

"Ya nanti tergantung (cucunya). Ya ke sana ke mari (keluarga IDP dan keluarga Y)," katanya.

Lebih jauh, meski diduga meninggal karena penyakit, Kapolres Klaten, AKBP Warsono, mengungkapkan pihaknya tetap melakukan penyelidikan mendalam.

Mereka juga tetap melakukan pendalaman usai mengetahui hasil pemeriksaan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Kita tetap lakukan pendalaman, kita mengambil sampel makanan dan minuman di lokasi. Dan akan dikirim ke laboratorium forensik," ujar Warsono, Rabu, kepada TribunSolo.com.

Kini, pihak kepolisian pun masih menunggu hasil dari uji sampel makanan dan minuman tersebut.

"Untuk dugaan sementara belum ada, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali ataupun penyebab lain," ucapnya.

Sementara, KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, mengatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Proses penyelidikan masih dilakukan, baik TKP, dan keluarga korban."

"Kita juga cek sampel makanan dan minuman di TKP, dibawa ke labfor," imbuhnya.

Hal tersebut dilakukan untuk mencari bukti kuat penyebab kematian.

"Bila ada indikasi ada racun atau bahan berbahaya bisa menjadi acuan (penyelidikan) selanjutnya, dan ini membutuhkan waktu pastinya," pungkasnya. (Tribun Sumsel.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kematiannya Masih Misterius, Ini Pekerjaan YU Suami yang Meninggal Berpelukan dengan Istri di Klaten

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved