Berita Jombang

KRONOLOGI Pria Jombang Tewas Ditembak lalu Dibogem Palu Tetangganya, Sosok Korban dan Pelaku Terkuak

DA diduga menghabisi M Sapto Sugiyono dengan menembakkan senapan angin dan memukul palu.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Musahadah
kolase surya/mohammad romadhoni/istimewa
Pria Jombang, M Sapto Sugiyono tewas bersimbah darah setelah dihabisi DA, tetangganya sendiri. 

Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan palu, senapan angin, serta peluru senapan angin. 

“Barang bukti sudah kita amankan, ada palu, ada senapan, ada peluru senapan angin. Untuk permasalahan, masih perlu kita gali keterangan saksi-saksi,” kata Soesilo.

Perangkat Desa Jombang Nur Halimah mengungkapkan, antara pelaku dan korban merupakan tetangga. Rumah keduanya juga bersebelahan.

“Saling mengenal, tetangga bersebelahan. (Pelaku dan korban) warga Desa Jombang, rumahnya bersebelahan,” ujar dia.

Sementara itu, informasi yang dihimpun surya.co.id, korban selama ini bekerja sebagai wartawan media online kabaroposisi.net.

Sementara pelaku D, adalah pedagang plastik kresek di Pasar Legi Jombang sekaligus pegiat ormas.

Di Gresik, Pria Tewas dengan Luka Sayat di Tangan

Jasad pria yang ditemukan meninggal di atas gubuk area persawahan Desa Sambogunung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, saat dievakuasi petugas pada Rabu (13/9/2023) sore.
Jasad pria yang ditemukan meninggal di atas gubuk area persawahan Desa Sambogunung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, saat dievakuasi petugas pada Rabu (13/9/2023) sore. (Istimewa/Tangkapan layar)

Di bagian lain, Abd. Wachid (38), warga Dusun Temor, Desa Ko'olan, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan ditemukan meninggal dunia di gubug area persawahan Desa Sambogunung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Korban sehari-hari bekerja sebagai tukang antar galon keliling di Gresik Kota Baru (GKB).

"Selama ini antar galon di GKB," kata Kepala Desa Ko'olan Sarudin saat ditemui di kamar mayat RSUD Ibnu Sina Gresik, Kamis (14/9/2023).

Selama ini korban tinggal di Madura. Di sana istrinya bekerja sebagai tenaga pengajar di pondok pesantren. Dua anak perempuannya masih kecil, yang pertama 10 tahun, yang kedua usia enam tahun.

Tidak ada hal yang mencurigakan sebelum korban ditemukan meninggal dunia.

Korban hanya ingin pulang ke Madura pada Jumat (15/9) besok. Namun saat hari Rabu kemarin, keluarga mencoba menghubungi korban melalui sambungan seluler, namun tak kunjung direspon.

"Habis magrib tahunya korban meninggal dunia, anak-anaknya menangis semua," kata dia.

Korban  meninggal dengan luka sayat di tangan (urat nadi). Diketahui ada luka lagi di dagu. Sementara sepeda motor korban hilang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved