Anggota DPRD Jatim Agatha Retnosari Minta Usut Tuntas Kebakaran Bromo yang Diduga Karena Foto Prewed

SURYA.co.id, SURABAYA - Anggota Komisi B DPRD Jatim Agatha Retnosari turut menyoroti peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Bromo Probolinggo yang diduga karena aksi foto prewedding menggunakan flare.

Dia menekankan agar semua pihak yang terlibat dalam kelalaian hingga menyebabkan kebakaran itu diperiksa.

Bahkan penetapan tersangka tidak terbatas pada wedding organizer (WO) semata.

Hal ini ditegaskan Agatha lantaran kebakaran itu tidak hanya merusak keindahan alam Bromo, tapi juga habitat yang ada di dalamnya.

"Dunia tahu kalau Gunung Bromo adalah destinasi alam yang sangat cantik. Tapi karena kecerobohan pasangan calon pengantin, keindahan Bromo rusak," ujar Agatha dalam penjelasannya, Selasa (12/9/2023).

Agatha mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian dalam menangani kasus ini.

Namun dia berharap agar penetapan tersangka tidak berhenti pada WO saja.

Pasangan pengantinnya pun dan orang-orang yang terlibat di dalamnya perlu diusut dengan tujuan efek jera.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan, sebab kerusakan alam yang diakibatkan termasuk luar biasa dan mengakibatkan kesulitan memadamkan api.

Bahkan harus mendatangkan helikopter untuk melakukan water bombing sebagai upaya pemadaman.

Apalagi, dia menyebut kerugian yang timbul akibat peristiwa ini sudah tak terhitung.

Tidak saja alamnya yang rusaknya alam, namun juga akibat lain yang ditimbulkan.

"Tentu hal ini sudah bisa menjadi dasar kepolisian untuk mengusut lebih dalam," katanya.

Di sisi lain, dia menekankan agar hal ini jadi pembelajaran berharga.

Bagi siapapun yang ingin melakukan foto prewedding misalnya, untuk lebih berhati-hati dan bijak.

"Jangan sampai ide foto prewedding membahayakan orang lain dan diri sendiri," jelas Agatha yang juga Alumnus Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.