Berita Kediri
Mikir Tokek Sampai Sakit Karena Tanah Terjual, Pelaku Investasi di Kediri Belum Disentuh Polisi
Sejak bergabung menjadi mitra Deca Reptiles sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan uang para mitra akan dikembalikan.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KEDIRI - Korban-korban dari pelaku investasi bodong berkedok Koperasi Deca Reptiles di Kabupaten Kediri sudah bermunculan, tetapi sampai sekarang belum ada langkah dari kepolisian. Kantor koperasi yang menjalankan investasi budidaya tokek dan kepiting di Jalan Moestopo, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, juga belum tersentuh.
Padahal banuak kisah pilu menimpa korban investasi bodong berkedok Koperasi Deca Reptiles. Para korbannya kebanyakan adalah warga desa petani, peternak dan pekerja serabutan.
Salah satu korban adalah Rusminingati, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri yang nekat menjual tanah warisan keluarganya seluas 50 ru untuk modal investasi Deca Reptiles.
Dari hasil penjualan tanah seharga Rp 87 juta, Rusminingati ikut investasi 22 kandang tokek senilai Rp 33 juta.
Namun belakangan tokek yang sempat dipelihara di rumahnya selama beberapa pekan, ditarik kembali oleh pengelola Deca Reptiles.
Saat menarik tokek, pengurus Deca Reptiles berjanji akan mengembalikan uang yang telah diinvestasikan. Namun sampai sekarang kabar pengembalian uang mitra tidak ada kejelasannya. "Kami berulang kali menghubungi Deca Reptiles dan pengacaranya, tidak pernah nyambung," ungkap Rusminingati, Minggu (3/9/2023).
Sejak bergabung menjadi mitra Deca Reptiles dua tahun lalu, sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan uang para mitra akan dikembalikan. Sadar telah menjadi korban investasi bodong Deca Reptiles, kesehatan Rusminingati terus memburuk karena memikirkan uangnya senilai Rp 33 juta hilang percuma.
"Bagaimana nggak kepikiran uang hasil menjual tanah tidak kembali. Saya dulu berharap ikut investasi supaya mendapatkan untung malah berakhir rugi," ungkapnya.
Rusminingati berharap pengelola Deca Reptiles terketuk hati nuraninya untuk segera mengembalikan uang para mitra. Sampai kapanpun Rusminingati akan terus menuntut uangnya dikembalikan dan meminta pengelola bertanggung jawab atas perbuatannya merugikan mitra.
Para korban seperti Rusminingati mengaku tertarik mengikuti investasi Deca Reptiles setelah melihat tayangan di televisi, Meski usaha Deca Reptiles telah ditutup, iklannya di televisi sampai sekarang masih sempat tayang.
Koperasi Deca Reptiles mengelola investasi dengan dalih pembesaran tokek dan kepiting kualitas ekspor. Diperkirakan jumlah korban investasi bodong ini mencapai ribuan dari berbagai daerah dengan nilai kerugian
ratusan miliar.
Sementara Endarto Hery Purwoko SH, pengacara korban telah membuat laporan pidana kepada pengurus Koperasi Deca Reptiles yang membawa kabur uang para mitra ke Polda Jatim. Dari pantauan Endarto, sebagian pelaku ada yang menghilang dari kampung halamannya namun sebagian kadang muncul di tempat tinggalnya.
Endarto pun mendesak penyidik Polda Jatim segera mengusut tuntas dan mengamankan para pelaku investasi bodong. "Penyidik diharapkan segera bergerak, karena yang dirugikan orang-orang desa yang tidak mampu. Bahkan ada korban yang meninggal dan sakit karena memikirkan kerugian yang dialami," ungkapnya. *****
investasi gelap berkedok koperasi di Kediri
investasi bodong bermodus budidaya tokek
tokek bernilai miliaran
jual tanah demi budidaya tokek
polisi belum sentuh koperasi berinvestasi bodong
Gen Z Dominasi Kasus Baru HIV di Kabupaten Kediri: Banyak yang Terjebak Perilaku Seksual Menyimpang |
![]() |
---|
DKPP Kabupaten Kediri Klaim Stok Daging dan Unggas Aman Jelang Momen Natal dan Tahun Baru |
![]() |
---|
Tergerus Arus Sungai, Parkiran SDN 2 Ngampel Kota Kediri Ambrol |
![]() |
---|
Dinsos Kota Kediri Salurkan Bansos Sembako dan PKH Tahap III dan IV 2024 kepada 8335 Warga Penerima |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Kediri Raih Penghargaan Top Hospitality Leader in Government and Public Policy |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.