Berita Kediri

Tergerus Arus Sungai, Parkiran SDN 2 Ngampel Kota Kediri Ambrol

Lahan parkir di SDN 2 Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, bagian utara, ambrol pada Selasa (17/12/2024).

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan sy
ist
Lahan parkir di SDN 2 Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, bagian utara, ambrol tergerus arus sungai pada Selasa (17/12/2024). 

SURYA.co.id, KEDIRI - Lahan parkir di SDN 2 Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, bagian utara, ambrol, pada Selasa (17/12/2024).

Ambrolnya area parkir sekolah ini diduga karena plengsengan yang menempel di bangunan sekolah tergerus arus air sungai yang meningkat saat hujan deras.

Kepala SDN 2 Ngampel, Isman, menyebut tebing di seberang sungai yang lebih dulu longsor turut mempersempit lebar sungai sehingga mempercepat erosi di sekitar plengsengan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena kejadian terjadi setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

"Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB saat hujan deras. Untungnya, saat itu kegiatan belajar sudah selesai, jadi tidak ada siswa atau guru yang menjadi korban," ujar Isman, Rabu (18/12/2024).

Setelah kejadian, pihak sekolah langsung mengambil langkah darurat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

"Saya meminta penjaga sekolah untuk segera mengalihkan air dari halaman agar tidak mengarah ke titik yang longsor," tambah Isman.

Ia juga melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan Kota Kediri.

Respons cepat pun dilakukan oleh dinas terkait dengan mengirimkan bantuan darurat berupa pemasangan bronjong dan pengurukan pasir yang dicampur semen.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, membenarkan laporan tersebut.

"Begitu menerima laporan, kami langsung berkoordinasi dengan Dinas PUPR, BPBD, dan Lurah Ngampel. Hari ini, tim dari PUPR sudah mengirimkan material seperti bronjong, karung pasir, dan tenaga untuk menahan arus air agar area yang tergerus tidak meluas," jelasnya.

Menurut Anang, rehabilitasi pada plengsengan atau dinding pembatas sungai akan dilakukan tahun depan oleh Dinas PUPR.

Selain itu, Dinas Pendidikan juga berencana membangun pagar pembatas sekolah yang baru untuk mengurangi beban pada plengsengan.

"Pagar sekolah akan digeser sejauh 1 meter dari lokasi saat ini. Ini sesuai dengan masukan dari tim PUPR agar plengsengan tidak terlalu terbebani," tambah Anang.

Saat ini, langkah darurat berupa pemasangan bronjong dan karung pasir telah selesai dilakukan.

"Dengan tindakan ini, kami berharap tidak ada kerusakan lebih lanjut hingga rehabilitasi permanen bisa dilakukan tahun depan," ujar Anang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved