Berita Mojokerto
Dana Bantuan Habis, Dropping Air ke 3 Desa Terdampak Kemarau di Kab Mojokerto Ikut Terhenti
"Untuk penyediaan air bersih 443 tangki sudah habis di-dropping 3 desa, mulai tanggal 12 juni sampai 2 Agustus 2023," jelas Khakim.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Tiga desa mengalami krisis air bersih akibat kekeringan di wilayah Kabupaten Mojokerto, menjadi semakin parah. Kondisi itu terjadi lantaran dropping air bersih dari Pemda Mojokerto mulai berhenti sejak 2 Agustus 2023.
Ketiga desa terdampak bencana kekeringan dan krisis air bersih adalah Desa Kunjorowesi dan Manduro Manggung Gajah di Kecamatan Ngoro, serta Desa Duyung, Kecamatan Trawas.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, bantuan suplai air bersih untuk tiga desa terdampak kekeringan hingga krisis air bersih, sudah habis.
Sebelumnya pemda mengalokasikan dropping sebanyak 443 tangki dengan kapasitas setiap tangki 4.000 liter yang sudah distribusikan untuk menyuplai kebutuhan air bersih di tiga desa tersebut.
"Untuk penyediaan air bersih 443 tangki sudah habis di-dropping 3 desa, mulai tanggal 12 juni sampai 2 Agustus 2023," jelas Khakim, Kamis (24/8/2023).
Ia mengungkapkan, bantuan dropping air beberapa dipasok dari Pemrov Jatim dan PDAM serta relawan untuk mendistribusikan ke tiga desa tersebut.
"Setelah 2 Agustus itu di-dropping dari provinsi cuma beberapa hari, tetap ada yang membantu. Dari relawan tadi mengambil kendaraan pinjam dari BPBD, untuk air dan BBM semua relawan jadi kita menyediakan kendaraannya," bebernya.
Menurut Khakim, BPBD telah mengajukan alokasi tambahan untuk bantuan dropping air melalui dana BTT bencana (Belanja Tidak Terduga). "Sudah kita ajukan BTT tiga minggu lalu, proses awal surat dari tiga desa mengajukan ke Bupati Mojokerto. Saat ini proses terakhir menunggu penetapan dan BPKAD (Pencairan)," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, penanganan 3 desa terdampak krisis air bersih dalam status tanggap darurat bencana kekeringan dan Karhutla di Kabupaten Mojokerto.
Status tanggap darurat sesuai Surat Keputusan Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menerbitkan Surat Keputusan Nomor 188.45/176/HK/416-012 tentang status tanggap darurat bencana kekeringan dan Karhutla, pada 1 Juni hingga 31 Oktober 2023.
Pemda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto telah mengalokasikan sebanyak 443 tangki air untuk menyuplai tiga desa yang terdampak krisis air bersih tersebut. Dari jumlah itu hanya cukup untuk dropping kebutuhan air bersih kurang lebih sekitar 45 hari.
Jika diperlukan untuk memenuhi kekurangan dropping air akan menggunakan anggaran dana BTT bencana dari (Belanja Tidak Terduga) dalam status tanggap darurat bencana.
Krisis air bersih akibat musim kemarau di Desa Duyung berdampak pada 831 jiwa atau 277 KK, Desa Kunjorowesi sekitar 1.635 warga dan Desa Manduro sekitar 2.142 warga. ******
bencana kekeringan di musim kemarau
dropping air di 3 desa kekeringan terhenti
3 desa di Kabupaten Mojokerto alami kekeringan
bantuan air berhenti karena dana bencana habis
BPBD Mojokerto
| Perkuat Program Ketahanan Pangan, 16 Proyek Irigasi Pertanian di Mojokerto Selesai Lebih Cepat |
|
|---|
| Optimalkan Wulandari, Cara TPID Mojokerto Redam Kenaikan Harga dan Inflasi Selama Periode Nataru |
|
|---|
| Pembangunan Jembatan Darurat di Mojosari Mojokerto Dikebut, Target Tuntas Pekan Depan |
|
|---|
| Mojokerto Banjir Lagi Akibat Tanggul Darurat Jebol, Sekdakab Tinjau Perbaikan Dengan Alat Berat |
|
|---|
| Pembangunan Jembatan Ponggok Kabupaten Mojokerto Tuntas 100 Persen, Lebih Cepat dari Jadwal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.