Politik Mahar Caleg

Gerindra Jatim Tegaskan Tak Ada Mahar dalam Penentuan Nomor Urut, Tapi Caleg Harus Jadi Vote Getter

Partai Gerindra tak membebani bacaleg dengan kontribusi tertentu terhadap partai. Namun, memastikan bacaleg memiliki mesin pemenangan

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Anggota Fraksi Gerindra di DPRD Jatim, Muhammad Fawaid. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Partai Gerindra tak membebani bakal calon legislatif (Bacaleg) dengan kontribusi tertentu terhadap partai. Namun, partai berlambang Garuda ini akan memastikan bacaleg memiliki mesin pemenangan hingga tingkat akar rumput.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawaid menjelaskan, ada berbagai kriteria penentuan nomor urut caleg di partainya. Di antaranya, merupakan kader militan, bisa menjadi penarik suara (vote getter) dan memiliki mesin pemenangan.

Menurut Fawaid, kriteria kader yang diprioritaskan merupakan figur yang pernah mendapatkan pendidikan sekolah kader Gerindra.

"Mereka memiliki pengetahuan tentang ideologi partai, tujuan partai hingga nantinya siap diterjunkan dalam tugas kepartaian," kata Fawaid di Surabaya.

Kedua, caleg Gerindra yang diprioritaskan merupakan vote getter. Salah satu indikatornya, pernah menjadi caleg dan terpilih di pemilihan sebelumnya.

"Kami tentu memprioritaskan caleg yang membantu partai mendapatkan suara. Baik dengan ketokohannya maupun kinerjanya selama berada di legislatif," ucap Anggota DPRD Jatim dua periode ini.

Ketiga, memiliki basis suara yang mengakar. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari mesin pemenangan yang sampai di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dengan kata lain, caleg tersebut memiliki saksi di tiap TPS saat masa pemungutan suara mendatang.

"Saksi ini tak sekadar klaim saja. Namun, harus by name by address yang selanjutnya diverifikasi oleh partai. Artinya, memiliki basis pemenangan yang riil," tegas pemilik suara terbanyak di Gerindra Jawa Timur ini.

Apabila seluruh kriteria tersebut dipenuhi, maka besar potensi bisa terpilih. Hal ini jauh lebih penting dibanding bicara modal logistik atau pun mahar kepada partai sekalipun.

"Sehingga tidak melulu soal logistik, namun harus bisa meyakinkan bahwa dia kader yang siap memperjuangkan kepentingan rakyat dan partai serta memiliki jaringan," jelas pria yang juga Bendahara DPD Gerindra Jawa Timur ini.

Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad menambahkan, bahwa kader di akar rumput telah memahami bahwa untuk memenangkan sebuah laga maka jaringan diperkuat.

Diibaratkan dalam film laga, maka potensi kemenangan seorang tokoh utama akan semakin besar apabila memiliki tim yang kuat. "Menyiapkan saksi ini secara sendirinya (sudah siap)," kata Sadad dikonfirmasi terpisah.

"Masa disuruh? Nggak lah. Kalau mau tempur, sudah menyiapkan the winning team. Seperti di film The Expendables, kalau sudah ada misi, dipanggil timnya," tegas Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini.

Saksi ini bekerja bukan hanya saat pemungutan suara saja namun juga meyakinkan banyak calon pemilih di waktu kampanye.

"Ini tanpa disuruh. Kader Gerindra disiapkan untuk bertempur, bukan yang baru belajar politik," tutur pria yang sudah empat periode menjadi anggota DPRD Jatim ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved