Berita Mojokerto

Mojokerto Dikepung Bencana, Banjir Tahunan Hingga Longsor di Pacet dan Trawas

Memasuki awal 2023, bencana alam telah menghantam hampir menyeluruh di wilayah Kabupaten Mojokerto. 

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Rahadian Bagus
surya.co.id/doni
Warga beraktivitas dalam kondisi banjir akibat tanggul sungai Sumberkembar jebol di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. 

"Kejadian angin kencang hampir merata tapi paling banyak di Kecamatan Trowulan, (Desa Tawangsari) yang dampaknya merusak rumah warga," ucap Yo'i.

Dia mengimbau masyarakat waspada menghadapi potensi bencana Hidrometeorologi menyusul puncak musim hujan pada akhir Maret ini.

"Dari menurut BMKG sampai dengan akhir Maret itu masih terjadi hujan merata disertai angin kencang sehingga perlu diwaspadai," bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Djoko Supangkat mengungkapkan bencana banjir di Kecamatan Kemlagi dan Kecamatan Dawarblandong disebabkan karena meluapnya Kali Lamong.

Ada tiga Desa paling parah terdampak banjir di Dawarblandong yaitu di Dusun Talunbrak Desa Talunblandong dan Dusun Klanting Desa Pulorejo serta Dusun Balong Desa Banyulegi yang sudah menjadi langganan banjir selama kurang lebih 15 tahun.

Selain itu banjir di wilayah Kecamatan Mojoanyar Desa Gayaman, Dusun Jatikulon Desa Lengkong, Dusun Tambakrejo Desa Gayaman, Bangsal yang diakibatkan luapan sungai Sadar.

Kemudian, banjir di Mojosari Desa Jotangan, Desa Balongcangkak meluapnya Sungai Sumberkembar, Pungging Desa Kalipuro, Puri, Desa Modongan Kecamatan Sooko dan Desa Tempuran luapan sungai Avour Jombok.

Dampak banjir mengakibatkan kerugian materiil, lahan pertanian, kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, pintu air dan tanggul.

"Kalau dampak banjir di Desa Jotangan dan Dusun Balongcangak, Mojosari akibat tanggul jebol Sungai Sumberkembar itu lahan pertanian nantinya ada bantuan pupuk dan bibit untuk petani," ucap Djoko.

Menurut dia, Pemerintah Daerah juga memberikan bantuan bagi masyarakat yang rumahnya rusak terdampak angin kencang berupa material maupun uang tunai.

"Jadi ada tim yang menghitung kerugian materiil akibat bencana angin kencang dan bantuannya bahan material serta uang tunai," pungkasnya. (don/ Mohammad Romadoni).

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved