Berita Mojokerto
Mojokerto Dikepung Bencana, Banjir Tahunan Hingga Longsor di Pacet dan Trawas
Memasuki awal 2023, bencana alam telah menghantam hampir menyeluruh di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Rahadian Bagus
SURYA.CO.ID|MOJOKERTO - Memasuki awal 2023, bencana alam telah menghantam hampir menyeluruh di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Terhitung sudah ratusan kali kejadian bencana alam yang meliputi banjir genangan dipicu luapan sungai, longsor, angin kencang, Karhutla hingga kekeringan.
Dampak bencana menyebabkan kerusakan infrastruktur kerugian materiil bahkan banjir sampai menghanyutkan rumah di Pungging, merendam permukiman warga dan menenggelamkan ratusan hektare areal persawahan produktif.
Bahkan puluhan hektare tanaman padi yang terendam banjir di Mojosari dan Mojoanyar mengalami fuso atau
gagal panen.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto Yo'i Afrida, menjelaskan secara geografis letak Kabupaten Mojokerto memiliki wilayah dataran rendah yang dikelilingi sungai dan dataran tinggi (Pacet-Trawas) hutan serta gunung semakin kompleks dengan ancaman bencana Hidrometeorologi tersebut.
Apalagi, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dari Januari yang diprediksi puncaknya pada Maret ini.
"Yang pertama adalah angin kencang yang membawa bencana pohon tumbang, tiang listrik, PJU, merusak rumah dan tempat usaha," ungkapnya.
Ia mengatakan sesuai urutan paling sering wilayah Kabupaten Mojokerto terjadi bencana yakni angin kencang, banjir, tanah longsor, Karhutla dan kekeringan.
Berdasarkan data kejadian bencana di Kabupaten Mojokerto tahun 2023 meliputi angin kencang 12 kejadian, banjir sembilan kejadian dan 9 kejadian longsor mulai Januari-Maret.
Sedangkan bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu tahun 2022 totalnya 174 kejadian di antaranya angin kencang 75 kejadian, banjir 53 kejadian, longsor 10 kejadian dan Karhutla.
"Kalau bencana tahun 2023 ini didominasi angin kencang, banjir dan longsor yang kejadian hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto," ungkapnya.
Adapun peta bencana alam di sejumlah wilayah meliputi sembilan kecamatan yang rawan banjir yakni Kecamatan Dawarblandong, Kemlagi, Puri, Sooko, Mojoanyar, Bangsal, Mojosari, Pungging, Ngoro dan terkini adalah Kecamatan Trowulan.
Bencana longsor di dataran tinggi meliputi Kecamatan Pacet Dusun/ Desa Cembor, Desa Selotapak. Kecamatan Trawas Dusun Kemloko Desa Trawas, Ngoro, Gondang dan Jatirejo.
Kekeringan saat musim kemarau di tiga desa yakni Desa Kunjorowesi, Desa Manduro Manggunggajah Kecamatan Ngoro dan Desa Duyung Kecamatan Trawas.
Bencana angin Kencang dulu tahun 2020 hanya terjadi di kawasan Kecamatan Jetis, Dawarblandong, Kemlagi, Mojoanyar, Puri, Kutorejo dan Sooko. Namun sekarang hampir merata di wilayah 18 kecamatan.
Paling parah kondisi 2023 diterjang angin kencang.
| Perkuat Program Ketahanan Pangan, 16 Proyek Irigasi Pertanian di Mojokerto Selesai Lebih Cepat |
|
|---|
| Optimalkan Wulandari, Cara TPID Mojokerto Redam Kenaikan Harga dan Inflasi Selama Periode Nataru |
|
|---|
| Pembangunan Jembatan Darurat di Mojosari Mojokerto Dikebut, Target Tuntas Pekan Depan |
|
|---|
| Mojokerto Banjir Lagi Akibat Tanggul Darurat Jebol, Sekdakab Tinjau Perbaikan Dengan Alat Berat |
|
|---|
| Pembangunan Jembatan Ponggok Kabupaten Mojokerto Tuntas 100 Persen, Lebih Cepat dari Jadwal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/banjir-di-mojokerto-akibat-tanggul-sungai-sumberkembar-jebol.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.