RANGKUMAN Teror KKB Papua Bulan Juni 2020: Tega Mutilasi Warga Sipil dan Tembak Tim Medis COVID-19

Berikut rangkuman aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau KKB Papua sepanjan bulan Juni 2020 kemarin.

FB TPNPB
Ilustrasi: Rangkuman Teror KKB Papua Bulan Juni 2020 

SURYA.co.id - Simak rangkuman aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sepanjan bulan Juni 2020 kemarin.

Diketahui, bulan Juni 2020 kemarin diwarnai dengan sederet aksi teror KKB Papua yang semakin beringas.

KKB Papua menembak mati seorang anggota tim medis di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (22/5/2020).

Lalu, KKB Papua juga menembak mati warga sipil bahkan memutilasi jasadnya pada Jumat (29/5/2020) di Jalan Trans Papua Magataga, perbatasan Kabupaten Intan jaya.

Dirangkum SURYA.co.id dari berbagai sumber, berikut rangkuman teror KKB Papua sepanjang bulan Juni 2020.

1. Tembak Mati Tim Medis

Salah satu anggota tim medis korban penembakan KKB Papua di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, pada Jumat (22/5/2020).
Salah satu anggota tim medis korban penembakan KKB Papua di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, pada Jumat (22/5/2020). (HUMAS POLDA PAPUA)

Aksi keji KKB Papua ini berlangsung di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (22/5/2020). 

Dua tenaga medis menjadi korban aksi keji KKB Papua ini, satu di antaranya langsung tewas. 

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, dua tenaga medis itu diadang ketika mengantarkan obat-obatan.

"Kedua tenaga medis itu ditembak saat hendak mengantar obat-obatan untuk menangani penyebaran Covid-19, di mana kedua tenaga medis itu tergabung dalam tim gugus tugas Covid-19 bidang kesehatan Kabupaten Intan Jaya," kata Kamal dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (22/5/2020).

Tenaga medis itu adalah Alemanek Bagau dan Koni Somou.

Kamal menyebutkan, Koni Somou dikabarkan tewas di lokasi.

Sementara Alemanek Bagau dalam kondisi kritis.

Lokasi Distrik Wandai yang jauh dari Distrik Sugapa, yang merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya, membuat aparat tak bisa segera menuju lokasi kejadian.

"Untuk diketahui bahwa tempat kejadian sangat jauh. Medan yang sulit merupakan salah satu hambatan yang dihadapi anggota di lapangan untuk menuju ke lokasi tersebut, kita membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk dapat tiba di TKP," kata Kamal.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved