RANGKUMAN Teror KKB Papua Bulan Juni 2020: Tega Mutilasi Warga Sipil dan Tembak Tim Medis COVID-19
Berikut rangkuman aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau KKB Papua sepanjan bulan Juni 2020 kemarin.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
3. Dua Anggota KKB Papua Reaktif Covid-19 Diringkus
Simak kronologi penangkapan dua anggota kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua rekatif virus corona ( COVID-19).
Dua anggota KKB Papua berinisial TW dan YM itu mengaku sebagai anggota Joni Botak yang ikut dalam penyerangan karyawan PT Freeport 30 Maret lalu.
Seperti diketahui, lompleks Perkantoran PT Freeport Indonesia (PTFI) Kuala Kencana diserang oleh KKB Papua pada 30 Maret 2020 siang.
Insiden itu mengakibatkan seorang pekerja berkewarganegaraan Selandia Baru, Graeme Thomas Wall meninggal dunia.
TW dan YM ditangkap saat keluar dari shelter wisma atlet Mimika seusai menjalani isolasi karena reaktif rapid test virus corona atau COVID-19.
Berikut kronologinya dilansir dari Kompas dalam artikel '2 Anggota KKB Ditangkap Usai Jalani Isolasi di Shelter karena Reaktif Rapid Test'
Polisi sebelumnya mendapatkan informasi ada anggota jaringan KKB Papua Kali Kopi turun ke Kota Timika, baik pasukan maupun penyuplai bahan makanan termasuk TW dan YM.
Kemudian, pihaknya kembali mendapat informasi bahwa TW dan YM berada di shelter wisma atlet karena terjaring Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD), Jumat (22/5/2020).
Seperti diketahui, saat penerapan PSDD, warga dilarang beraktivitas dari pukul 14.00 WIT hingga 06.00 WIT.
Saat terjaring, keduanya langsung di-rapid test dan hasilnya reaktif COVID-19
Polisi kemudian memantau TW dan YM dari luar shelter wisma atlet.
TW dan YM diketahui pernah berusaha kabur dengan melompat tembok shelter, tetapi berhasil diamankan kembali.
Setelah keluar dari wisma atlet, polisi langsung menangkap keduanya.
Dari hasil pemeriksaan, TW mengaku terlibat penyerangan kantor Freeport yang juga menewaskan seorang warga negara asing asal New Zeland.
Selama pemeriksaan, TW sangat kooperatif.
Dia menjelaskan secara detail nama-nama yang terlibat penyerangan, serta tahap perencanaan sampai pelaksanaan.
Saat penyerangan, TW juga mengaku membawa tas berisi amunisi milik Joni Botak.
Adapun YM mengaku sebagai pasukan KKB Papua, tetapi tidak terlibat dalam penyerangan.
"Sementara TW dilakukan penahanan terkait keterlibatan aksi penembakan yang dilakukan," kata Era.(Astini Mega/Irsul Panca/Putra Dewangga/Tribun Papua dan Kompas.com/Surya.co.id)