11 Tahun Dolly Surabaya Ditutup
UMKM Eks Warga Dolly Sudah Setahun Berhenti Produksi Keripik Singkong: Bisnis Semakin Lesu
Sejumlah UMKM eks Dolly di Surabaya, Jatim, lesu, termasuk Keripik Samijali yang setahun berhenti produksi, berharap pemerintah gerakkan UMKM lagi
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- UMKM Keripik Samijali di eks Dolly, Surabaya, Jatim, setahun mandek produksi akibat kesehatan menurun, minim promosi,dan mahalnya bahan baku.
- Pelaku UMKM siap menyerahkan peralatan dan brand kepada warga yang mau melanjutkan usaha tanpa mengambil keuntungan.
- Pemkot Surabaya evaluasi sentra UMKM dan rencanakan penguatan wisata edukasi melalui pemuda lokal.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Memasuki 11 tahun penutupan lokalisasi Dolly, geliat UMKM rintisan warga Putat Jaya, Sawahan, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), justru semakin redup.
Salah satu yang merasakan langsung dampaknya adalah UMKM Keripik Singkong Samijali, usaha rumahan milik Roro Dwi Prihatin Yuliastuti Sutanto (50).
Produk camilan keripik singkong atau samiler dengan empat varian rasa itu, sudah hampir setahun berhenti produksi, sejak akhir 2024 hingga pertengahan November 2025. Tanda-tanda kelesuan penjualan bahkan sudah terasa sejak 2022–2023.
“Situasi Covid kami masih tetap jalan. Tapi setelah 2022–2023 mulai turun perlahan-lahan. Persentasenya langsung 50 persen,” ujar Roro saat ditemui di rumahnya pada Kamis (20/11/2025).
Produksi Mandek: Turun karena Kesehatan, Minim Promosi dan Harga Bahan Naik
Roro mengungkap setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan UMKM-nya berhenti produksi.
1. Kesehatan menurun dan keterbatasan tenaga produksi
Roro mengaku kondisi fisiknya tidak seprima dulu. Ia sempat mengalami kecelakaan yang membuat kakinya cedera.
Meski dalam kondisi normal ia terbiasa melibatkan 10–15 tetangga untuk proses produksi, kemampuan fisiknya belakangan ini ikut menurun.
“Kalau dulu bisa ajak 10 orang. Terakhir cuma 3 orang. Sebelumnya produksi banyak, ngemas, masak, semua ramai-ramai,” ujarnya.
2. Promosi UMKM yang makin jarang dilakukan Pemkot
Roro mengingat masa ketika Pemkot Surabaya rutin mengajak UMKM mengikuti pameran dan bazar. Dari situ ia bisa menjual banyak produk dan memutar modal bersama para tetangganya.
Namun beberapa tahun terakhir, kesempatan itu makin jarang ia dapatkan.
“Dulu setiap pameran diajak. Akhir-akhir ini jarang. Ya mungkin pemkot ingin giliran UMKM lain,” katanya.
3. Pengajuan bantuan dana sulit dan tidak fleksibel
Dolly
Eksklusif
Multiangle
Meaningful
liputan khusus
11 Tahun Dolly Surabaya Ditutup
Surabaya
UMKM eks dolly
Putat Jaya
Roro Dwi Prihatin Yuliastuti Sutanto
| Para Pelaku UMKM Eks Dolly Surabaya Sayangkan Gerai Souvenir DS Point Ditutup |
|
|---|
| Upaya Pokdarwis Dongkrak Pendapatan Pelaku UMKM di Kampung Eks Dolly Surabaya |
|
|---|
| Satu Dekade Penutupan Lokalisasi, Begini Kondisi Gang Kampung Eks Dolly Surabaya |
|
|---|
| Pelaku Bisnis Prostitusi Didominasi Pendatang, Pemkot Surabaya Siapkan Perda Hunian Kos |
|
|---|
| Pengembangan dan Penguatan Marketing Digital UMKM di Eks Lokalisasi Dolly Surabaya Gandeng Kampus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Roro-Dwi-Prihatin-Yuliastuti-Sutanto.jpg)