11 Tahun Dolly Surabaya Ditutup
Satu Dekade Penutupan Lokalisasi, Begini Kondisi Gang Kampung Eks Dolly Surabaya
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Wisata Dolly, Budhi Christiadi mengatakan bangunan tersebut masih kosong
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
Ringkasan Berita:
- Satu dekade pascapenutupan lokalisasi Dolly Surabaya, kini sepanjang gang tersebut terdapat banyak UMKM yang dikelola warga setempat dan pendatang.
- Ada pengerajin meja biliar yang dikelola Muhammad Mustofa Tanro (51) warga asli Putat Jaya. Ada pula usaha padat karya pembuatan mesin penyimpanan es batu kristal.
- Para pelaku UMKM di eks lokalisasi Dolly berharap tetap ada pendampingan dari Pemkot Surabaya, agar usaha mereka tetap bisa berjalan
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Satu dekade pascapenutupan lokalisasi Dolly, kini sepanjang gang di Jalan Kupang Gunung Timur Gang 7, Putat Jaya, Sawahan, Surabaya. terdapat banyak sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikelola warga setempat dan pendatang.
Gang permukiman berjarak hampir satu kilometer dengan lebar badan jalan sekitar enam meter tersebut, terdapat sejumlah tempat usaha dan objek vital bangunan pendidikan.
Mulai dari toko kelontong, bengkel, pangkas rambut, warung kopi (warkop), warung makan, sekolahan anak berkebutuhan khusus dan taman kanak-kanak atau pendidikan usia dini.
Namun, beberapa bangunan di sana terpasang papan besi yang bertuliskan informasi mengenai kepemilikan bangunan tersebut sudah diambil alih oleh Pemkot Surabaya.
Salah satu papan besi bercat putih tersebut berdiri di dekat dinding sisi depan kaca etalase pabrik pembuatan sandal hotel sentra UMKM alas kaki dan selimut hotel, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya.
Baca juga: Pengembangan dan Penguatan Marketing Digital UMKM di Eks Lokalisasi Dolly Surabaya Gandeng Kampus
Dulunya, bangunan tersebut merupakan wisma lokalisasi terbesar bernama New Barbara.
Kemudian, ada juga papan petanda kepemilikan Pemkot Surabaya, tampak berdiri di depan teras bangunan dua lantai berdinding bercat biru muda.
Ternyata, bangunan itu difungsikan sebagai Pos PAUD Terpadu dan Kelompok Belajar (KB) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Nusantara Kita.
Lokasi tempat pendidikan ABK itu, berada tepat di seberang pintu gerbang gang kecil berlokasi Jalan Putat Jaya C Timur Gang V, RT 06, RW 12.
Selanjutnya, ada bangunan lain yang dipasangi papan petanda kepemilikan Pemkot Surabaya. Lokasinya, berada di bagian tengah gang tersebut.
Bangunan lantai dua bekas wisma berukuran sekitar 5 m x 8 m itu, tampak tak berpenghuni.
Bangunan Kosong Bakal Jadi Museum
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Wisata Dolly, Budhi Christiadi mengatakan bangunan tersebut masih kosong sejak kompleks prostitusi Dolly ditutup.
Kabarnya bangunan tersebut bakal dimanfaatkan sebagai museum. Namun, kapan proses pembangunannya, ia tak mengetahuinya sama sekali.
Baca juga: Cerita Sutrisno Bertahan Jalani Usaha Batik di Eks Dolly Surabaya
"Gedung yang kosong dan sudah dikuasai pemkot, ada informasi buat museum. Saya juga bingung," ujar pria yang berprofesi sebagai guru olahraga di sekolah swasta kawasan Surabaya Timur itu, saat ditemui di sela jeda istirahat mengajar, pada Kamis (20/11/2025).
| Pelaku Bisnis Prostitusi Didominasi Pendatang, Pemkot Surabaya Siapkan Perda Hunian Kos |
|
|---|
| Pengembangan dan Penguatan Marketing Digital UMKM di Eks Lokalisasi Dolly Surabaya Gandeng Kampus |
|
|---|
| Perjuangan Jarwo & Para Perintis UMKM eks Dolly Hilangkan Stigma Negatif Kampung Putat Jaya Surabaya |
|
|---|
| Cerita Sutrisno Bertahan Jalani Usaha Batik di Eks Dolly Surabaya |
|
|---|
| Melihat Geliat Usaha Sepatu di Eks Dolly Surabaya, KUB Mampu Jaya Akui Masih Terima Dukungan Pemkot |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Surabaya-pada-Sabtu-22112025-Aktivitas-warga-mengelas-komponen-besi.jpg)