Proyek Penanganan Banjir Surabaya Lanjut 2026, Eri Cahyadi : Tahun Ini Surut Lebih Cepat

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa sejumlah titik genangan yang biasanya menjadi langganan di Surabaya telah surut lebih cepat.

SURYA.co.id/Bobby Constantine Koloway
BERI PENJELASAN - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan penjelasan di Surabaya beberapa waktu lalu. Wali Kota Eri menjelaskan bahwa proyek pembangunan saluran untuk mengantisipasi genangan akan berlanjut pada 2026 mendatang. 
Ringkasan Berita:
  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, proyek penanggulangan banjir di Kota Surabaya akan berlanjut hingga 2026.
  • Beberapa titik genangan pada awal musim penghujan. Di antaranya, kawasan Karang Menjangan di Kecamatan Gubeng.
  • Untuk mempercepat arus genangan, petugas mengerahkan kendaraan pemadam kebakaran untuk melakukan penyedotan
 

SURYA.co.id, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan bahwa proyek penanggulan genangan belum akan selesai tahun ini. 

Sekalipun demikian , Wali Kota Eri menjelaskan bahwa sejumlah titik genangan yang biasanya menjadi langganan di Surabaya telah surut lebih cepat.

Berdasarkan catatan Pemkot Surabaya beberapa titik sempat menjadi titik genangan pada awal musim penghujan tahun ini. Di antaranya, kawasan Karang Menjangan di Kecamatan Gubeng.

Baca juga: Surabaya Market Tiga Besar Kunjungan Wisatawan di Makassar, Terkenal Suka Belanja dan Kulineran

"[Jalan] Karang Menjangan itu bukan genangan baru. Setiap udan deras pasti ana genangan nang kono (Setiap hujan deras pasti ada genangan di sana)," kata Wali Kota Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya.

Berdasarkan hasil inspeksi pihaknya, genangan di dekat RSUD dr Soetomo tersebut akibat adanya proyek pengerjaan saluran yang masih dikerjakan tahun ini.

"Pekerjaan kita belum selesai di sana," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Proyek akan Berjalan Hingga Tahun 2026

Berlangsung multi-years, proyek tersebut akan berjalan hingga tahun depan. Apabila seluruhnya tuntas, saluran aja terhubung dengan rumah pompa sehingga aliran air bisa dipercepat.

"Nanti akan mengarah menuju ke rumah pompa Dharmahusada. Belum dikerjakan karena ya anggarannya kan terputus sehingga baru dikerjakan tahun depan," kata Wali Kota Surabaya dua periode ini.

Baca juga: Dijajal Hujan Deras Akhir Oktober, Surabaya Sukses Mempercepat Surutnya Genangan Di Beberapa Wilayah

Meskipun pekerjaan saluran baru tuntas sebagian, namun titik genangan telah hilang lebih cepat. Karenanya, Wali Kota Eri optimistis genangan bisa dicegah ketika seluruh pekerjaan selesai.

"Tapi Alhamdulillah genangan kemarin itu hujan selesai langsung hilang. Seperti yang ada di Karang Menjangan dekat RSUD dr Soetomo, itu hilang langsung hilang. Kawasan dekat dengan SMK begitu hujan terang, langsung hilang," kata Wali Kota Eri.

Rencananya, pekerjaan saluran akan mulai dikerjakan sejak awal 2026 sehingga genangan bisa diantisipasi pada puncak musim penghujan.

"Nah, ini kita kerjakan di Januari. Memang sekarang gurung mari kabeh (belum semuanya selesai), tapi wis dadi insyaallah gak ada banjir (tapi kalau semuanya sudah selesai, insyaallah tidak ada banjir)," tandas Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) Jawa Timur ini.

Titik Genangan di Sejumlah Lokasi Kota Surabaya

Sejumlah wilayah di Surabaya dilanda hujan deras sejak memasuki musim penghujan pada akhir Oktober. 

Sejumlah titik genangan terpantau muncul di beberapa titik setelah hujan melanda sekitar 1 jam.

Beberapa titik yang tergenang di antaranya Jalan Srikana Kecamatan Gubeng, Jalan Kombes M Surat Kecamatan Genteng, Jalan Prof Dr Moestopo Kecamatan Tambaksari, Jalan Pregolan Kecamatan Tegalsari, Jalan Bung Tomo Kecamatan Wonokromo, Jalan Ngagel Kebonsari, hingga Jalan Wisma Tengger Kecamatan Benowo.

Sedangkan titik genangan di antaranya terlihat di Jalan Karang Menjangan Kecamatan Gubeng.

"Ketinggian genangan mulai 15 hingga 30 cm," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Linda Novanti ketika dikonfirmasi di Surabaya sebelumnya.

Kerahkan Pemadam Kebakaran

Untuk mempercepat arus genangan, petugas mengerahkan sejumlah unit kendaraan pemadam kebakaran untuk melakukan penyedotan.

"Kami koordinasikan dengan teman-teman dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (DPKP) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya," kata Linda.

Sekalipun sempat menimbulkan titik genangan, namun Linda mengatakan bahwa air lebih cepat kering. "Bahkan, beberapa titik genangan surut sebelum hujan selesai," katanya.

BPBD Surabaya mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika hujan datang.

Bagi pengendara kendaraan, diharap segera menepi dan berteduh jika hujan sangat deras dan membatasi jarak pandang kemudian hindari berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame karena berisiko roboh tersambar petir.

Saat di jalan, pengendara diharap menyalakan lampu utama meskipun siang hari. Kemudian, mengurangi kecepatan dan jaga jarak aman dengan kendaraan di depan serta mewaspadai genangan air yang bisa menutupi lubang jalan atau menyebabkan motor mogok.

Berdasarkan data prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Awal musim hujan (AMH) di Provinsi Jawa Timur akan datang lebih awal dibanding normalnya, yaitu antara September - Desember 2025. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved