Tabiat Hening, Admin Medsos Wali Kota Eri Cahyadi yang Pengunduran Dirinya Ditolak Usai Viral

Ringkasan Berita:

• Hening Dzikrillah, pengelola medsos Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, viral gara-gara salah ucap saat live. 
• Hening telah meminta maaf dan mengajukan pengunduran diri.
• Eri Cahyadi menolak pengunduran diri Hening, dan memilih untuk menonaktifkan sementara.

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Terungkap tabiat Hening Dzikrillah, pengelola akun media sosial (medsos) milik Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Nama Hening viral gara-gara salah ucap saat melakukan siaran langsung (live) di Instagram Eri Cahyadi.

Rekaman suara itu lantas tersebar luas di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, ia bercanda tentang menyimpan video kunjungan lapangan Cak Eri-sapaan akrab Eri Cahyadi, untuk diunggah di lain waktu, seolah-olah dilakukan saat hujan deras.

“Videonya kita simpan dulu aja. Besok pas hujan kita pakai. Epok-epok (pura-pura) keliling,” ucap suara dalam rekaman.

Atas ucapan tersebut, Hening telah menyampaikan permintaan maaf melalui unggahan Instagram. Dia juga mengajukan pengunduran diri. 

Respons Eri Cahyadi

Baca juga: Nasib Kakak Beradik di Kendal Tinggal Bareng Jasad Ibu, Nekat Tak Makan 28 Hari Demi Jalankan Wasiat

Cak Eri baru mengetahui insiden tersebut setelah kembali dari Konferensi Asia Afrika di Blitar, Jawa Timur.

Saat tiba di kantor, ia menerima surat pengunduran diri Hening melalui Sekretaris Daerah. 

Permohonan Ditolak

Cak Eri mengaku menolak pengunduran diri Hening dan menoleransi kesalahan tersebut.

“Mbak Hening itu membuat khilaf, salah untuk kalimatnya yang keluar ketika dia guyon (bercanda),” ujar Eri saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (3/11/2025).

Minta Hening Introspeksi

Orang nomor 1 di Surabaya itu memutuskan menonaktifkan sementara Hening untuk melakukan introspeksi diri. 

"Dia harus berani menghadapi kenyataan. Ketika ada kesalahan, jangan pernah mundur selangkah pun,” ucap Cak Eri.

Cak Eri berharap, Hening tetap kuat dan berani menyelesaikan masalahnya.

Ia juga menegaskan, tidak akan membiarkan anak muda seperti Hening kehilangan semangat hanya karena satu kesalahan. 

“Kalau anak muda mengalami kegagalan, jangan dibunuh karakternya. Tapi ajak mereka untuk yakin dan bangkit,” tegasnya.