Petani di Kedung Cowek Surabaya Tolak Pembangunan Sekolah Rakyat di Lahan Garapan Mereka

Petani di Kedung Cowek, Surabaya, Jatim, tolak pembangunan Sekolah Rakyat di lahan garapan mereka, minta dialihkan ke lokasi yang lain.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Nuraini Faiq
TOLAK - Kelompok Tani Benteng Samudra Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, Jawa Timur, saat mengadu ke Komisi D DPRD Surabaya, Selasa (28/10/2025). Lahan garapan mereka seluas 4 hektare akan menjadi lokasi pendirian Sekolah Rakyat. 

Ringkasan Berita:
 

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Puluhan petani di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), menyatakan penolakan terhadap rencana pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di atas lahan pertanian produktif yang telah mereka garap secara turun-temurun. 

Penolakan ini, disampaikan langsung dalam rapat dengar pendapat (hearing) bersama Komisi D DPRD Surabaya, Selasa (28/10/2025).

Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Benteng Samudra menilai, pembangunan SR tersebut, akan mengancam mata pencaharian mereka. 

Ketua Kelompok Tani Benteng Samudra, Khoirul Umam, menegaskan bahwa para petani tidak menolak program nasional SR, namun meminta agar lokasi pembangunan dipindahkan ke lahan lain milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Ini satu-satunya lahan penghidupan kami. Kami mendukung program SR, tapi jangan dibangun di lahan produktif kami,” ujar Khoirul di hadapan anggota Komisi D.

Lahan Alternatif Tersedia, Petani Minta Pemerintah Evaluasi Lokasi

Ketua RW 05 Kedung Cowek, Pitono, menyebutkan bahwa terdapat sekitar 4 hektare lahan pertanian yang akan dijadikan lokasi pembangunan SR. 

Pitono mengakui, bahwa lahan tersebut merupakan aset milik Pemkot Surabaya, namun ia menilai masih ada alternatif lain yang lebih layak.

“Ada lahan terminal Kedung Cowek, Lapangan Tembak dan BPWS. Kenapa tidak di sana saja? Jangan di lahan produktif,” tegas Pitono.

Warga juga mengeluhkan kurangnya sosialisasi dari pemerintah terkait rencana pembangunan SRtersebut. 

Menurut mereka, informasi mengenai pengurukan lahan dan pembangunan SR datang secara tiba-tiba, tanpa dialog terlebih dahulu.

Tokoh masyarakat Kedung Cowek, Husni Yasin, menyampaikan bahwa warga mendukung program SR yang digagas pemerintah pusat, namun menyayangkan proses komunikasi yang minim.

“Kami tahu ini program Pak Prabowo dan kami dukung. Tapi kami kecewa, karena tidak ada sosialisasi,” kata Husni.

DPRD Surabaya Siap Fasilitasi Aspirasi Warga

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, dr Akmarawita Kadir, menyatakan komitmennya untuk menampung dan menyampaikan aspirasi warga kepada pihak terkait.

“Karena ini menyangkut warga dan program nasional, mari kami carikan solusi terbaik,” ujar Akmarawita.

Sementara itu, perwakilan Bappeda Litbang Surabaya, Ema, menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya mendukung penuh program SR, dan telah menetapkan lokasi di Kedung Cowek, karena keterbatasan lahan yang tersedia.

“Lahan di Kedung Cowek adalah aset pemkot yang luas. Pembangunan SR akan didanai oleh APBN,” jelas Ema.

 

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved