SURYA Kampus
Pakar IT Untag Surabaya : Rekrut Hacker Lokal untuk Amankan Coretax Jadi Terobosan Penting
Ia menilai selama ini terlalu banyak sistem dan aplikasi pemerintahan dikembangkan oleh pihak luar negeri, padahal potensi okal sangat besar
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang akan melibatkan hacker Indonesia dalam penguatan sistem keamanan data nasional, khususnya pada sistem Coretax, mendapat dukungan dari pakar teknologi informasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Supangat PhD.
Menurut Supangat, langkah tersebut sangat efektif sekaligus strategis dalam memperkuat kedaulatan digital Indonesia.
Ia menilai selama ini terlalu banyak sistem dan aplikasi pemerintahan dikembangkan oleh pihak luar negeri, padahal potensi talenta lokal sangat besar.
“Selama ini developer aplikasi banyak dari luar. Padahal kemampuan anak bangsa dalam developing, pen testing, dan hacking itu tinggi. Langkah pemerintah memanfaatkan hacker lokal ini sangat efektif karena sekaligus berfungsi sebagai audit terhadap aplikasi yang digunakan,” ujar pria yang juga menjabat Wakil Rektor II Untag Surabaya.
Ia menjelaskan, peran hacker, khususnya yang berfokus pada penetration testing sangat penting untuk mengukur efektivitas dan keamanan suatu sistem digital.
Penetration testing atau uji penetrasi adalah proses menguji keamanan sistem komputer, jaringan, atau aplikasi dengan cara mensimulasikan serangan siber secara terkendali.
Melalui pengujian tersebut, potensi celah atau kerentanan dalam struktur database bisa segera diketahui sebelum dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: 150 Kampus Bahas Literasi Global saat Konferensi Internasional di Untag Surabaya
“Dari situ bisa dilihat apakah sistem itu efisien dan aman atau tidak. Apalagi kalau menyangkut aplikasi keuangan dan pajak seperti Coretax. Itu sektor yang krusial,” tegas pria yang mengambil studi doktor di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) ini.
Supangat menambahkan, kemampuan para hacker Indonesia sebenarnya sudah diakui di tingkat internasional.
Banyak di antaranya yang terlibat dalam proyek-proyek global dan memiliki keterampilan di atas rata-rata.
“Kemampuan teman-teman hacker Indonesia itu luar biasa. Ada yang pernah terlibat dalam pengubahan arah satelit dan proyek besar luar negeri. Artinya, kita sudah mampu tanpa harus mengandalkan pihak asing,” ujarnya.
Meski demikian, Supangat menilai pendekatan pemerintah kepada komunitas hacker perlu dilakukan dengan cara yang lebih personal dan fleksibel.
Baca juga: Wakil Rektor II Untag Surabaya : Konsep Birthday Check-Up untuk Evaluasi Kesehatan Diri
Pasalnya, sebagian besar hacker tidak terbentuk dari lingkungan akademik formal, melainkan belajar secara otodidak dari permasalahan nyata di dunia digital.
“Hacker itu susah diikat secara akademis. Mereka hidupnya tidak teratur, tapi justru di situ muncul kreativitasnya. Pendekatannya harus psikis dan kultural. Kalau mereka tahu tujuan dan pemanfaatannya jelas, mereka pasti mau membantu,” jelasnya.
Baca juga: Untag Surabaya Pamerkan Inovasi Robot Fenomenal di Ajang GIHN 2025
Ia menilai keputusan Menteri Keuangan, Purbaya merupakan terobosan penting dalam tata kelola keamanan siber nasional.
| 150 Kampus Bahas Literasi Global saat Konferensi Internasional di Untag Surabaya |
|
|---|
| Sosok Inna Fatahna, Lulus Cumlaude UNP Kediri, Ingat Perjuangan Sang Ibu Menjahit hingga Larut Malam |
|
|---|
| Sosok Farrel Rayhan Lulusan Agribisnis Unej Raih IPK 3,97, Ini Rahasia Sukses Kuliah Sambil Kerja |
|
|---|
| Sosok Amanda Wisudawan Termuda UGM yang Lulus S2 di Usia 22 Tahun dengan Masa Studi 1 Tahun 11 Bulan |
|
|---|
| Sosok Revan Anak Yatim Asal Sidoarjo Bisa Kuliah Gratis di Unesa, Impian Bahagiakan Kakek Nenek |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.