SURYA Kampus

Sosok David Hendrawan, Mahasiswa Difabel UM Surabaya Lulus Cumlaude dan Dapat Beasiswa Studi Lanjut

Sosok Bonifacius David Hendrawan, mahasiswa difabel yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude (IPK 3,68).

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Sulvi Sofiana
WISUDA - Suasana haru wisuda ke-53 Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) saat Bonifacius David Hendrawan, mahasiswa difabel yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude (IPK 3,68) mendapat apresiasi berupa beasiswa studi lanjut dari rektor UM Surabaya. 

Ringkasan Berita:
  • Universita Muhammadiyah Surabaya kukuhkan  927 wisudawan dalam prosesi wisuda yang berlangsung, Sabtu (25/10/2025).
  • Salah satu mahasiswa yang diwisuda adalah Bonifacius David Hendrawan, mahasiswa difabel yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude (IPK 3,68)
  • Rektor UMSurabaya, Prof Mundakir memberikan apresiasi khusus bagi para mahasiswa difabel yang berhasil menuntaskan studi dengan penuh perjuangan, termasuk David.

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Di tengah suasana haru wisuda ke-53 Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), perhatian hadirin tertuju pada sosok Bonifacius David Hendrawan, mahasiswa difabel yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude (IPK 3,68).

Di antara 927 wisudawan yang dikukuhkan tahun ini, kisah perjuangan David bersama ibunya menjadi salah satu yang paling menginspirasi.

Selama empat tahun menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSurabaya, David tak pernah berjalan sendiri. 

Setiap hari, sang ibu, Ina Rostiana Ari Nugrahani, mengantar David dari rumah menuju kampus yang memakan waktu lebih dari satu jam ditempuh dengan motor modifikasi agar aman bagi David. 

Baca juga: Mahasiswa Asing Kampanyekan Pesan Damai Lewat Global Hub UMSurabaya

Meski sempat beberapa kali mengalami kendala di jalan, seperti motor mogok bahkan patah rangka, keduanya tak pernah menyerah.

 “Kalau ditanya siapa yang paling berjasa, pasti Mama. Beliau teman saya dalam mengerjakan tugas dan orang yang selalu mengingatkan bahwa setiap pilihan harus dipertanggungjawabkan dengan berani,” ujar David.

Baca juga: UM Surabaya Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Total Kini Miliki 14 Profesor

David, anak pertama dari dua bersaudara, sejak kecil hidup berdampingan dengan disabilitas. 

Kedua orang tuanya, Purwoko Alfa Kurniawan dan Ina Rostiana, semula hanya berharap anaknya bisa mengenal huruf dan angka.

Namun semangat belajar David luar biasa, terutama dalam bidang bahasa Inggris.

Lulusan SLB YPAC Surabaya itu sempat tak menyangka bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Hingga akhirnya ia memperoleh beasiswa difabel penuh dari UMSurabaya dan resmi menjadi mahasiswa.

“Semua orang di kampus memperlakukan saya dengan sangat baik. Tidak ada perbedaan,” kenang David.

Baca juga: UMSurabaya Siap Launching Global Hub, Sambut 39 Mahasiswa Asing

Skripsi yang ia tulis berjudul “Improving English Writing Text of 12th Grade Students with Physical Impairments Using Instagram Feed in SLB YPAC Surabaya.”

Melalui riset ini, ia berharap dapat memberi inspirasi bagi pengajar di sekolah luar biasa agar semakin kreatif dalam mengajar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved