SURYA Kampus
UM Surabaya Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Total Kini Miliki 14 Profesor
Prosesi pengukuhan berlangsung di Auditorium AT-Tauhid Tower Lt.13 UM Surabaya, Kamis (23/10/2025).
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Ringkasan Berita:
- Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) kukuhkan dua Guru Besar, yakni Prof. Dr. Dra. Sujinah, M.Pd. dan Prof. Dr. Pipit Festi Wilyanarti, S.KM., M.Kes..
- Dengan penambahan dua guru besar, UM Surabaya terus mendorong peningkatan mutu akademik, riset, dan kontribusi nyata bagi masyarakat
- UM Surabaya memiliki target untuk memperbanyak jumlah profesor di tahun ini.
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) kembali menambah jajaran akademisi bergelar profesor.
Dua dosen resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar, yakni Prof. Dr. Dra. Sujinah, M.Pd. dan Prof. Dr. Pipit Festi Wilyanarti, S.KM., M.Kes..
Prosesi pengukuhan berlangsung di Auditorium AT-Tauhid Tower Lt.13 UM Surabaya, Kamis (23/10/2025).
Rektor UM Surabaya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas bertambahnya jumlah Guru Besar di lingkungan kampus.
“Alhamdulillah, yang sudah ada guru besar di kami ada 12, dan ditambah dua yang dikukuhkan hari ini menjadi total 14 guru besar,” ujarnya.
Menurutnya, bertambahnya jumlah guru besar diharapkan mampu memperkuat atmosfer akademik dan riset di UM Surabaya.
“Kami berharap dengan bertambahnya jumlah guru besar ini, atmosfer akademik di UM Surabaya semakin tumbuh dan semakin kelihatan. Sebagaimana program nasional Kemendikbudristek, kampus harus berdampak. Jadi peran guru besar kami harapkan bukan hanya bergelut dalam riset yang selesai di jurnal, tapi benar-benar bisa turun ke masyarakat dan memberikan solusi melalui karya riset yang bermanfaat luas,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, UM Surabaya memiliki target ambisius untuk memperbanyak jumlah profesor di tahun ini.
“Kami menargetkan akan memiliki sekitar 10 persen dari jumlah dosen bisa menjadi guru besar. Artinya, kalau total dosen kami sekitar 400 orang, maka targetnya sekitar 40 guru besar. Meskipun target itu besar, kami berupaya agar minimal bisa tercapai secara bertahap,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa saat ini sudah ada dua dosen lagi yang tengah berproses menuju guru besar dan sekitar sepuluh dosen yang telah memenuhi syarat atau eligible. Untuk mempercepat proses tersebut, UM Surabaya juga telah membentuk tim percepatan dan pendampingan publikasi ilmiah.
“Karena ini bagian dari program akselerasi, kami bentuk tim khusus untuk mendampingi dosen-dosen lektor kepala yang sudah eligible agar lebih siap dalam pengajuan guru besar,” tambahnya.
Dengan penambahan dua profesor baru ini, ia menegaskan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan mutu akademik, riset, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dalam orasinya, Prof. Pipit memperkenalkan konsep Health Promoting Family, yaitu keluarga yang tidak sekadar menjadi penerima layanan kesehatan, tetapi menjadi penggerak perilaku hidup sehat di lingkungannya.
Ia menegaskan, keluarga harus menjadi tempat pertama menanamkan nilai gizi seimbang, kebersihan lingkungan, dan kesehatan mental.
| Sosok Farrel Rayhan Lulusan Agribisnis Unej Raih IPK 3,97, Ini Rahasia Sukses Kuliah Sambil Kerja |
|
|---|
| Sosok Amanda Wisudawan Termuda UGM yang Lulus S2 di Usia 22 Tahun dengan Masa Studi 1 Tahun 11 Bulan |
|
|---|
| Sosok Revan Anak Yatim Asal Sidoarjo Bisa Kuliah Gratis di Unesa, Impian Bahagiakan Kakek Nenek |
|
|---|
| Usai Dua Periode Prof Jazidie, Prof Triyogi Siap Lanjutkan Transformasi Unusa |
|
|---|
| Sosok David Hendrawan, Mahasiswa Difabel UM Surabaya Lulus Cumlaude dan Dapat Beasiswa Studi Lanjut |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.