Pemotor Oleng Lalu Masuk Parit di Jalan A Yani Surabaya, Evakuasi Berlangsung Dramatis

Seorang pengendara motor tercebur ke dalam parit pembatas jalan sedalam sekitar 3 meter di Jalan A Yani Surabaya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
Luhur Pambudi/TribunJatim.com
EVAKUASI - Seorang pengendara motor, MM (26), warga Dupak, Krembangan, tercebur ke dalam parit pembatas jalan sedalam sekitar 3 meter di Jalan A Yani Surabaya, Selasa (28/10/2025) sore. Petugas melakukan evakuasi kepada MM. 
Ringkasan Berita:
  • Pemotor pria, MM (26), tercebur ke parit pembatas sedalam 3 meter di Jalan A. Yani, Surabaya, Selasa (28/10/2025).
  • Korban oleng dan hilang kendali saat bermanuver pindah lajur di depan SMA Bhayangkara, lalu menabrak tiang dan terpental.
  • Evakuasi Sulit: Proses evakuasi tubuh korban yang gempal butuh waktu 30 menit dan 10 petugas gabungan karena kepala korban terbenam.
  • Korban ditemukan tak sadarkan diri dan segera dilarikan ke IGD RS Bhayangkara untuk penanganan medis lebih lanjut.

SURYA.co.id, SURABAYA – Seorang pengendara motor, MM (26), warga Dupak, Krembangan, tercebur ke dalam parit pembatas jalan sedalam sekitar 3 meter di Jalan A Yani Surabaya, Selasa (28/10/2025) sore.

Korban yang mengendarai Honda Vario bernopol L-2982-AAW, ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan kepala terbenam di parit tersebut.

Kecelakaan itu terjadi saat MM melaju dari frontage sisi selatan menuju utara (arah Wonokromo).

Sesampainya di depan SMA Bhayangkara, korban berusaha bermanuver pindah lajur ke jalur utama Jalan A Yani melalui jembatan khusus.

Diduga saat manuver tersebut, korban juga berusaha menyalip pengendara lain dari sisi kanan.

"Saya tadi lihat dari sana, sama-sama beloknya, terus masnya ini, korban, oleng sampai enggak bisa kontrol, akhirnya masuk sungai," jelas Anton, saksi mata.

Akibat kehilangan keseimbangan, motor korban oleng ke kiri, menabrak tiang kaca cembung, lalu tubuh MM terpental dan tercebur ke dalam parit sedalam 3 meter.

Sementara itu, motornya tersangkut di pinggir jalan.

Proses evakuasi berlangsung dramatis karena postur tubuh korban yang cenderung gempal membuatnya sulit dievakuasi.

Menurut Anton, butuh waktu lebih dari setengah jam dan bantuan lebih dari 10 petugas gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) serta BPBD Surabaya.

"Kemasukan air (mukanya). Berat badannya besar, jadi agak susah evakuasinya. Alhamdulillah lancar," ujar Anton.

Untuk mengangkat tubuh korban, tim penyelamat harus menggunakan tandu besi yang diikat tali dan memanfaatkan bibir beton selokan sebagai pijakan.

Setelah berhasil diangkat, korban langsung dilarikan ke IGD RS Bhayangkara Surabaya untuk penanganan medis.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved