Lewat Kombinasi Teknologi Dan Pemupukan, Petrokimia Gresik Dorong Kemajuan Pertanian di Indonesia

Daconi mengatakan, teknologi pertanian modern sangat dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan pertanian di Indonesia. 

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
DRONE PERTANIAN - Direktur Utama, Daconi Khotob meninjau lahan budidaya pertanian dengan Teknologi Petro Spring di Madiun dan ke Mitra Petroganik di Jombang, Rabu (8/10/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Perbaikan kualitas produksi pupuk PT Petrokimia Gresik juga mendorong terus lahirnya inovasi pertanian yang semakin modern di Indonesia.

Perusahaan anggota holding PT Pupuk Indonesia (PTPI) itu memastikan kualitas pupuk organik dan penerapan teknologi pertanian modern berkelanjutan sudah dijalankan secara optimal.

Untuk itulah, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Daconi Khotob blusukan ke beberapa lahan pertanian modern dalam kunjungan kerja di budidaya pertanian dengan Teknologi Petro Spring di Madiun, dan ke Mitra Petroganik di Jombang. Kegiatan tersebut dilakukan dalam menyambut musim tanam Oktober 2025-Maret 2026.

Daconi mengatakan, teknologi pertanian modern sangat dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan pertanian di Indonesia. 

Selain meningkatkan produktivitas pertanian, pemanfaatan teknologi pada sektor pertanian, juga mampu menjadi daya tarik bagi generasi muda, mengingat saat ini regenerasi petani merupakan tantangan bersama.

"Penggunaan teknologi pada sektor pertanian saat ini merupakan keniscayaan. Generasi muda sangat akrab dengan teknologi. Sehingga akan menarik minat untuk aktif memajukan pertanian di masa mendatang. Penggunaan teknologi juga mampu meningkatkan produktivitas melalui budidaya yang efektif dan efisien," kata Daconi dalam rilis Humas PTPG, Rabu (8/10/2025). 

Daconi menambahkan, melalui program Makmur Petrokimia Gresik di Madiun, perusahaan menerapkan teknologi Petro Spring di dua titik budidaya, masing-masing di Desa Tiron dan Banjarsari, Kabupaten Madiun, dengan luas lahan 10 hektare.

Salah satu teknologi Petro Spring yang diterapkan di Madiun yaitu pemupukan menggunakan drone. Teknologi ini terbukti mampu menghemat tenaga, waktu, hingga biaya. 

Dengan cara manual pemupukan lahan 10 hektare membutuhkan tenaga sebanyak 12 orang, dengan waktu pemupukan 4 hari dan total ongkos sekitar Rp 7 juta. 

Sementara dengan pemanfaatan drone di lahan yang sama hanya membutuhkan tenaga dua orang, waktu 8 jam dan biaya Rp 6 juta.

"Budidaya yang efektif dan efisien ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Biaya operasional berkurang, waktu kerja lebih singkat, dan hasil lebih optimal. Kami berharap, penerapan teknologi Petro Spring dapat terus diduplikasi dan menjadi contoh bagi petani di wilayah lain,”  tambahnya.

Sementara di Jombang, Daconi mengunjungi mitra Petroganik. Ia memastikan kualitas pupuk organik yang diproduksi mitra sesuai dengan standar, sehingga praktiknya mampu memberikan dampak positif bagi pertanian secara berkelanjutan.

"Kita tahu saat ini Petroganik menjadi salah satu pupuk bersubsidi. Dengan kualitas terjaga, pupuk organik ini mampu memberikan dampak positif bagi kesuburan tanah untuk jangka yang panjang," paparnya. 

Daconi menambahkan, masa depan pertanian Indonesia yang berkelanjutan tidak hanya membutuhkan teknologi modern. Petani juga harus mampu menjaga kesuburan tanah, untuk hasil optimal melalui penggunaan pupuk organik.

Selain itu, Daconi menegaskan, keberlanjutan pertanian Indonesia tidak hanya bertumpu teknologi modern untuk hasil optimal, tetapi juga pengelolaan kesuburan tanah secara alami melalui penggunaan pupuk organik.

“Kombinasi antara teknologi dan kesuburan tanah yang terjaga, akan menghasilkan pertanian yang tangguh dan produktif, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga swasembada pangan nasional,” pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved