Ciptakan Kemandirian Ekonomi Guru Ngaji, TPQ Nurul Falah Gresik Beri Pelatihan Usaha Kerupuk Ikan

Lebih lanjut Amik menambahkan, selama enam bulan ke depan para guru ngaji akan didampingi melalui pelatihan berjenjang

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
KERUPUK IKAN – Kegiatan membuat kerupuk ikan di TPQ Saifullah Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Minggu (17/8/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Puluhan guru ngaji Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, antusias mengikuti praktik pembuatan kerupuk ikan di TPQ Saifullah Pangkahwetan, Senin (18/8/2025).

Dengan mengenakan seragam bernuansa merah putih dalam peringatan HUT Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, para guru ngaji mempraktikkan cara mengolah kerupuk ikan.

Dengan arahan pendamping Rr Henny Eka Ferdian HP yang akrab disapa Amik, ibu-ibu guru ngaji belajar penuh semangat untuk mendapat hasil yang maksimal. Tidak hanya praktik, acara juga ditutup makan bersama menggunakan masakan khas Desa Pangkahwetan.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendampingan kewirausahaan yang dijalankan Nurul Falah bersama Kelompok Usaha Bersama (KUB) Safira. Program ini dirancang untuk membantu guru TPQ agar memiliki keterampilan usaha, sekaligus jalan meningkatkan penghasilan keluarga,” kata Amik.

Lebih lanjut Amik menambahkan, selama enam bulan ke depan para guru ngaji akan didampingi melalui pelatihan berjenjang.

Materi yang diberikan di antaranya pola pikir wirausaha, penghitungan biaya produksi, penyusunan strategi bisnis, hingga teknik pengemasan produk.

“Agar produksi para guru ngaji ini bisa diterima pasar yang lebih luas. Kami ingin para guru ngaji yang sudah berjasa mendidik anak belajar Al-Quran, bisa merasakan kesejahteraan dari usaha bersama ini,” katanya.

Sementara Ketua KUB Safira, Badrut Tamam HS mengatakan, kegiatan ini bukan hanya soal membuat produk. Tetapi lebih pada upaya mengangkat perekonomian para guru ngaji.  

Dengan adanya program ini, KUB Safira diharapkan membantu para guru TPQ menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Guru ngaji tidak hanya berperan di ruang mengaji, tetapi juga bisa menopang kesejahteraan keluarga melalui usaha produktif. 

“Yang lebih penting adalah tumbuhnya rasa percaya diri para ustadzah untuk memulai usaha. Mereka harus yakin mampu menghasilkan karya yang bermanfaat dan punya nilai jual,” kata Badrut Tamam.

Sementara guru ngaji Kiki Rachel berharap kerupuk ikan Safira bisa berkembang lebih luas. “Semoga ke depan bisa masuk pusat oleh-oleh, bahkan ritel modern. Kalau itu tercapai, manfaatnya tentu besar bagi keluarga guru TPQ,” kata Kiki. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved