Petrokimia Gresik Raih Gold dan Silver CSR Award 2025, Dorong Inovasi Desa Berkelanjutan

Petrokimia Gresik raih Gold & Silver di CSR Award 2025! Sukses kembangkan desa mandiri, inovasi pertanian (TAMENG), & UMKM (Lontar) berkelanjutan.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Petrokimia Gresik
PETROKIMIA GRESIK - Sekretaris Petrokimia Gresik, Nuril Huda (paling kanan) saat menerima penghargaan di Jakarta.Petrokimia Gresik raih Gold & Silver di CSR Award 2025! Sukses kembangkan desa mandiri, inovasi pertanian (TAMENG), & UMKM (Lontar) berkelanjutan. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Komitmen Petrokimia Gresik dalam mendorong pembangunan masyarakat dan lingkungan kembali diakui.

Perusahaan pupuk terkemuka ini, berhasil memboyong dua penghargaan prestisius di ajang Corporate Social Responsibility & Pengembangan Desa Berkelanjutan (CSR & PDB) Award 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, baru-baru ini. 

Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Nuril Huda, menerima langsung penghargaan tersebut mewakili jajaran Direksi.

Petrokimia Gresik dianugerahi predikat Gold atau penghargaan tertinggi untuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG). 

Sementara itu, program TJSL Kelompok Jajanan Masyarakat Sekitar (Lontar) sukses meraih predikat Silver. 

Kedua program ini, membuktikan peran aktif Petrokimia Gresik dalam mewujudkan pengembangan desa yang inovatif dan berkelanjutan.

Nuril Huda menyampaikan rasa terima kasihnya atas apresiasi yang diberikan, menegaskan bahwa Petrokimia Gresik akan terus berupaya tumbuh bersama masyarakat melalui inisiatif TJSL yang berlandaskan semangat keberlanjutan.

"Penghargaan ini, menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus menghadirkan program TJSL yang semakin inovatif dan berdampak. Melalui TAMENG dan Lontar, kami berkomitmen memberikan pendampingan berkelanjutan agar masyarakat mampu mencapai kemandirian ekonomi," ujar Nuril, Selasa (7/10/2025).

TAMENG: Living Lab Pertanian Inovatif Pertama Berbasis Komunitas di Malang

Program TAMENG adalah solusi pertanian hortikultura yang berhasil menjawab tantangan perubahan iklim di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Inisiatif ini tidak hanya mendongkrak produktivitas pertanian, tetapi juga telah bertransformasi menjadi Living Lab pertama berbasis masyarakat.

Sebagai Model Kolaborasi Inklusif dalam Inovasi Berkelanjutan, Living Lab TAMENG memberdayakan petani binaan Petrokimia Gresik

Di sini, petani berperan sebagai subjek yang melakukan penelitian dan uji coba nyata untuk mencari solusi pertanian berkelanjutan.

"Alhamdulillah, Tawangargo kini berkembang menjadi research center berbasis komunitas, dari yang awalnya hanya desa penghasil hortikultura. Pertanian dan peternakan di wilayah ini telah terintegrasi dengan wisata edukasi pertanian. TAMENG adalah bukti nyata bahwa desa dapat menjadi pusat inovasi dan inspirasi bagi masa depan pertanian Indonesia," terang Nuril. 

Kolaborasi antara petani, peneliti, mahasiswa dan komunitas menjadi kunci lahirnya ide dan penerapan teknologi sederhana yang mendorong praktik pertanian berkelanjutan.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved