Kematian Dosen Untag Semarang
Apa Penyebab Kematian Dosen Untag Semarang? Polisi dan Keluarga Beda Pendapat, Beber Kejanggalan Ini
Kematian dosen Untag Semarang penuh tanda tanya. Polisi duga karena sakit, tapi keluarga temukan darah di beberapa bagian tubuh.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Fakta ini diketahui keluarga korban selepas kematian DLL.
"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara. Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kog sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," kata kerabat korban, TW saat dihubungi Tribun, Selasa (18/11/2025).
TW mengaku, kaget atas keterkaitan antar korban dan saksi pertama.
Sejauh yang ia tahu, korban tak pernah menceritakan sosok polisi tersebut.
"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," bebernya.
Namun, keluarga korban juga bertanya-tanya mengapa polisi tersebut tak muncul di rumah sakit ketika jenazah korban hendak dilakukan autopsi.
"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," terangnya.
Sosok AKBP B diungkap Komunitas Muda Mudi Alumni Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) Kota Semarang.
Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan menyebut AKBP B memiliki jabatan di Ditsamapta Polda Jateng.
"Oknum polisi ini yang mengabarkan kematian korban ke resepsionis hotel, Polsek Gajahmungkur dan tim Inafis Polrestabes Semarang," lanjutnya.
Dia menilai kematian korban masih patut dicurigai mengingat keberadaan oknum polisi di lokasi kejadian.
Terlebih, sebelum korban meninggal dunia pernah menceritakan sosok polisi ini. Kendati menjunjung asas praduga tak bersalah, tapi oknum polisi itu disebut dekat dengan korban.
“Sempat cerita, karena korban tahu saya aktivis yang sering demo. Korban bilang ‘ibu punya teman polisi, dia kasubdit pengendalian masa. Jangan-jangan kalian sering ketemu pas demo, soalnya kan demo itu pasti urusannya berkaitan dengan urusan pengendalian masa’,” ujarnya mengikuti perkataan korban.
Untuk itu para alumni mendorong agar kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian dosennya. Dia berharap proses penanganan kasus diungkap secara transparan.
"Kami ikatan alumni Untag mendesak kepolisian agar kasus ini dibuktikan secara terang benderang dan jangan melindungi oknum tertentu," harapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Apa-Penyebab-Kematian-Dosen-Untag-Semarang-Polisi-dan-Keluarga-Beda-Pendapat-Beber-Kejanggalan-Ini.jpg)