Kematian Dosen Untag Semarang

Apa Penyebab Kematian Dosen Untag Semarang? Polisi dan Keluarga Beda Pendapat, Beber Kejanggalan Ini

Kematian dosen Untag Semarang penuh tanda tanya. Polisi duga karena sakit, tapi keluarga temukan darah di beberapa bagian tubuh.

Tribunnews
KEMATIAN DOSEN UNTAG - Ilustrasi kematian Dosen Untag Semarang. Apa penyebab kematiannya? polisi dan keluarga korban beda pendapat. 

Ia juga menyebutkan bahwa raut wajah DLL tampak berbeda dari kondisinya saat masih hidup.

“Dari informasi yang kami terima, ada darah keluar dari hidung dan mulut. Di bagian intim juga terlihat bercak darah. Inilah yang membuat keluarga merasa kematian korban janggal,” ujar Tiwi, melansir dari Tribun Jateng.

Kejanggalan lain muncul karena keluarga baru mendapat kabar kematian pada Senin sore, padahal korban ditemukan meninggal sejak pukul 05.30 WIB.

Kondisi DLL yang ditemukan tanpa busana dan tergeletak di lantai hotel juga menambah pertanyaan besar bagi keluarga.

Meski demikian, Tiwi menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan keluarga besar terkait langkah hukum yang akan diambil.

“Keluarga sebenarnya sudah gelisah dan ingin mencari kejelasan. Namun semuanya kami serahkan pada keputusan keluarga, terutama kakak kandung korban,” katanya.

Ditemukan Polisi Pangkat AKBP B, Satu KK dengan Korban

Kasus kematian DLL semakin menjadi sorotan setelah sosok yang pertama kali melaporkannya adalah polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) berinisial B.

Adapun AKBP B merupakan perwira menengah (pamen) dan menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pengendalian Massa (Dalmas) Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah.

Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.

"Benar, AKBP B memang pamen (perwira menengah) di Dalmas (Direktorat Samapta)," jelasnya, Selasa.

Selain itu, Tiwi menyebut AKBP B terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK) yang sama dengan DLL.

Dia pun kaget atas fakta ini lantaran korban tidak pernah bercerita soal hubungannya dengan perwira polisi tersebut.

"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama, infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," bebernya. 

Gelagat AKBP B

Selain mengungkap kejanggalan kematian korban, keluarga juga mengungkap kejanggalan gelagat AKBP B yang menjadi saksi kunci kasus ini. 

Menurut TW, ternyata selama ini AKBP B satu kartu keluarga (KK) dengan korban, DLL. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved