Sosok Chen Tsen Nan Pemilik Susu UHT Diamond Termasuk yang Terbesar di Indonesia

Ringkasan Berita:

• Chen Tsen Nan adalah pemegang saham terbesar Diamond Food Indonesia dengan porsi 34,93 persen dan menjabat Wakil Komisaris Utama.
• Berpengalaman sebagai auditor Price Waterhouse sejak akhir 1970-an sebelum kemudian menjadi tokoh senior di Diamond Group.
• Diamond Food Indonesia mencatat laba Rp 364 miliar (2024) dan memiliki pabrik modern di Bekasi sebagai pusat produksi susu UHT dan produk beku.

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Chen Tsen Nan, yang dikenal sebagai pemilik susu UHT Diamond. 

PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) dikenal sebagai salah satu produsen makanan dan minuman terbesar di Indonesia. 

Nama Diamond sudah melekat kuat lewat produk susu UHT, es krim, minuman kemasan, hingga berbagai produk beku yang mudah ditemui di pasaran. 

Perusahaan ini merupakan bagian dari Diamond Group, yang lebih dulu berdiri pada 1974 sebagai distributor es krim dan susu. 

Seiring berkembangnya bisnis, Diamond mulai membangun fasilitas produksi sendiri untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat. 

PT Diamond Food Indonesia Tbk kemudian resmi berdiri pada 16 September 1995. 

Ekspansi produk terus dilakukan, mulai dari kategori susu, makanan beku, minuman, hingga berbagai produk FMCG lainnya. 

Pada Januari 2020, DMND melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham DMND. 

Sosok di Balik Saham Terbesar 

Mengutip laporan tahunan 2024 dan profil perusahaan di BEI, sosok pengusaha Chen Tsen Nan tercatat sebagai pemegang saham terbesar Diamond Food Indonesia. 

Kepemilikannya mencapai 34,93 persen, menjadikannya figur penting di balik perusahaan. 

Ia juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Diamond Food Indonesia Tbk sejak diangkat pada 14 Juni 2024. 

Baca juga: Perjuangan Armaya Doremi Dari Tak Bisa Bahasa Inggris, hingga Jadi Lulusan Terbaik di University AS

Karier Auditor hingga Puncak di Industri Makanan 

Karier Chen Tsen Nan sebagian besar dihabiskan di dunia audit. Ia pernah bekerja sebagai auditor di Price Waterhouse & Co New York pada 1978–1980. 

Setelah kembali ke Indonesia pada 1980, ia melanjutkan kariernya sebagai Audit Manager di Price Waterhouse Indonesia.