Berita Viral

Rekam Jejak 10 Pahlawan Nasional yang Baru Diumumkan Presiden Prabowo, Termasuk Soeharto dan Gus Dur

Presiden Prabowo memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh di Istana Negara,  Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Ini rekam jejaknya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com Fika Nurul Ulya/Sekretariat Presiden
(kiri ke kanan) Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 10 tokoh di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara 

Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto adalah Presiden ke-2 RI. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, 8 Juni 1921 dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah.

Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.

Soeharto menikah dengan Siti Hartinah pada 26 Desember 1947 di Solo. Mereka dikaruniai enam putra dan putri, yaitu Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Di kemiliteran, Soeharto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Pada 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman serta menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).

Soeharto meninggal dunia, Minggu (27/1/2006). Ia wafat di usia 87 tahun.

Marsinah, tokoh dari Jawa Timur

Marsinah lahir di Nglundo, Nganjuk, 10 April 1969.

Pada 1989, ia merantau ke Surabaya untuk bekerja di pabrik plastik SKW di Kawasan Industri Rungkut, lalu sempat bekerja di sebuah perusahaan pengemasan barang hingga akhirnya berpindah ke Sidoarjo dan bekerja di PT CPS pada 1990.

Selama bekerja di PT CPS, Marsinah adalah sosok yang vokal dalam memperjuangkan nasib dan hak dari rekan-rekannya. Ia juga terlibat dalam kegiatan aktivis organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS.

Tragedi keji yang menimpa Marsinah berawal dari unjuk rasa dan pemogokan kerja yang dilakukan oleh Marsinah dan rekannya pada 3-4 Mei 1993. Saat unjuk rasa, mereka mengajukan 12 tuntutan.

Setelah itu, pada 5 Mei 1993, Marsinah hilang tanpa kabar setelah mengunjungi rumah rekannya. Lalu, pada 8 Mei 1993, jasad Marsinah ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan. Diduga, Marsinah dianiaya karena saat ditemukan, jasadnya penuh dengan luka dan tubuhnya kaku membiru.

Mochtar Kusumaatmaja, tokoh dari Jawa Barat

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. lahir di Jakarta, 17 Februari 1929. 

Setelah tamat SMA, Mochtar Kusumaatmadja melanjutkan sekolah ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Dia kemudian menyelesaikan jenjang sarjananya, pada 1956, Prof. Mochtar Kusumaatmadja melanjutkan pendidikannya di Universitas Yale, Amerika Serikat.

Gelar doktornya diperoleh dari Universitas Padjadjaran pada 1962.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved