Berita Viral

5 Fakta Pengunjung Makan Seafood Habis Rp 16 Juta, Pedagang Sebut Bahannya Kualitas Ekspor

Terungkap fakta miris Arjuna Tamaraya (21), pemuda yang tewas dikeroyok gara-gara numpang istirahat di Masjid Agung Kota Sibolga, Sumatera Utara.

Koalse Kompas.com
GETOK HARGA - (kiri)Potret nota pemesanan seafood rombongan agen travel saat bersantap di kawasan Kuliner Kampung Ujung, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Ringkasan Berita:
  • Rombongan wisatawan di Labuan Bajo kaget menerima tagihan makan seafood sebesar Rp16 juta.
  • Ketua Umum ASTINDO, Pauline Suharno, menilai harga terlalu tinggi dan nota tidak transparan.
  • Pedagang berinisial Y membantah tuduhan “getok harga” dan mengklaim semua harga sudah disepakati.
  • Harga tinggi disebabkan pilihan seafood premium seperti ikan ekspor, lobster, dan kepiting besar.

 

SURYA.co.id - Rombongan wisatawan domestik dibuat kaget saat makan malam di kawasan kuliner Kampung Ujung, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Usai menyantap aneka seafood, mereka menerima tagihan fantastis senilai Rp16 juta, termasuk pajak 10 persen.

Kejadian ini langsung viral karena dianggap mencoreng citra Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia.

Pihak travel yang memimpin rombongan menilai harga tersebut tidak masuk akal dan mempertanyakan transparansi nota pembayaran yang hanya ditulis tangan.

Namun, pedagang setempat membantah tuduhan “getok harga” dan menegaskan semua harga sudah dijelaskan sejak awal pemesanan.

Berikut rangkuman faktanya melansir dari Tribun Jateng dan Kompas.com.

1. Tagihan Fantastis yang Bikin Syok

Sebuah rombongan wisatawan domestik mendadak heboh setelah menikmati makan malam di kawasan kuliner Kampung Ujung, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Usai menyantap aneka seafood, mereka dikejutkan dengan total tagihan mencapai Rp16 juta, sudah termasuk PPN 10 persen.

Yang membuat mereka makin kaget, nota pembayaran ditulis secara manual, bukan menggunakan mesin kasir resmi.

Dari situlah muncul dugaan adanya “getok harga” atau penetapan harga yang dianggap tidak wajar.

Insiden ini terjadi pada Minggu malam, 26 Oktober 2025, dan langsung viral karena dianggap mencoreng citra destinasi wisata premium seperti Labuan Bajo.

2. Kekecewaan dari Pihak Travel

Ketua Umum ASTINDO, Pauline Suharno, ikut menyoroti kasus ini.

Ia mengaku kecewa dan menilai kejadian tersebut sebagai pengalaman yang tidak seharusnya dialami wisatawan.

“Kami minta dihitung ulang, dan akhirnya turun jadi Rp11 juta. Tapi tetap saja ini contoh yang tidak baik,” ujar Pauline di Labuan Bajo, dikutip dari Tribun Jateng.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved