Berita Viral

Sosok Ipda Puguh Agung, Polisi Baik Hati yang Ngajar Anak-anak Disabilitas di SLB Sepulang Kerja

Di balik seragamnya, Ipda Puguh membangun harapan bagi anak-anak disabilitas di Blora lewat sekolah yang kini resmi menjadi SLB Negeri.

Medsos X Divisi Humas Polri
POLISI BAIK HATI - Ipda Puguh Agung Dwi Pambuditomo mengasuh anak-anak disabilitas di Blora, Jawa Tengah. 

Ringkasan Berita:
  • Ipda Puguh Agung Dwi Pambuditomo, polisi Blora, mendirikan sekolah untuk anak disabilitas yang kini menjadi SLB Negeri.
  • Inisiatif berawal dari keprihatinan melihat banyak anak difabel tidak mendapat akses pendidikan.
  • Ia memanfaatkan bangunan SD mangkrak sebagai ruang belajar dengan izin dari Dinas Pendidikan.

 

SURYA.co.id - Tak banyak anggota kepolisian yang berjuang di luar tugasnya, namun Ipda Puguh Agung Dwi Pambuditomo membuktikan hal sebaliknya.

Polisi yang bertugas di Satlantas Polres Blora ini memilih mengabdikan diri tidak hanya di jalan raya, tetapi juga di dunia pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Di sela kesibukannya sebagai Kanit Gakum Satlantas, ia menjadi sosok penggerak berdirinya sekolah luar biasa yang kini resmi berstatus SLB Negeri di Blora, Jawa Tengah.

Inisiatif itu berawal dari keprihatinan.

Saat melihat banyak anak disabilitas di wilayah Randublatung tidak memiliki akses belajar, Ipda Puguh memutuskan untuk bertindak.

Ia meminjam bangunan bekas SD yang lama tak digunakan dari Dinas Pendidikan Provinsi, lalu menyulapnya menjadi ruang belajar sederhana.

Dari tempat inilah, langkah kecilnya untuk membuka jalan pendidikan bagi anak-anak difabel dimulai.

Bagi Ipda Puguh, semangat itu datang dari keyakinan bahwa setiap manusia punya tanggung jawab sosial. Ia menegaskan.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Berbuat baik untuk orang lain sesungguhnya juga berbuat baik bagi diri sendiri.”

Kutipan itu bukan sekadar semboyan. Ia benar-benar hidup di dalamnya.

Baginya, anak-anak disabilitas bukan beban, melainkan anugerah Tuhan yang memiliki kelebihan luar biasa meski dengan keterbatasan tertentu.

Perjalanan sekolah itu pun penuh dinamika. Dari awalnya hanya diikuti tiga murid, kini jumlah siswanya mencapai sekitar 140 anak.

Guru-guru dan orang tua siswa mengakui, perjuangan Ipda Puguh telah mengubah masa depan banyak keluarga.

Sekolah yang dulu seadanya kini menjadi tempat belajar yang layak, inklusif, dan penuh kasih.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved