Alasan Mahfud MD Ogah Lapor KPK Dugaan Mark-up Proyek Whoosh: Saya Tak Ada Kewajiban Lapor
Mahfud pun menyatakan, dirinya siap dipanggil oleh lembaga antirasuah tersebut terkait dugaan mark-up dalam proyek Whoosh.
Ringkasan Berita:
- Mahfud MD menjadi salah satu tokoh yang menyuarakan adanya dugaan penggelembungan anggaran pengadaan proyek kereta cepat
- Ia menyatakan siap dipanggil oleh lembaga antirasuah tersebut terkait dugaan mark-up dalam proyek Whoosh.
- Mahfud juga menyebut, seharusnya KPK bisa memanggil pihak yang mengetahui dugaan mark-up dalam proyek Whoosh.
SURYA.co.id - Di tengah polemik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh dan kemudian berbuntut utang hingga lebih dari Rp100 triliun, nama Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI (Menkopolhukam) Mahfud MD turut disorot.
Mahfud MD menjadi salah satu tokoh yang kerap menyuarakan adanya dugaan penggelembungan anggaran atau mark-up dalam pengadaan proyek kereta cepat tersebut.
Dugaan mark up ini pun menambah panjang daftar polemik Whoosh terkait biaya, utang, dan pengelolaan setelah perpindahan kerjasama dari Jepang ke China yang notabene bunganya lebih tinggi.
Setelah berbicara soal dugaan mark-up proyek Whoosh, Mahfud pun mendapat respon langsung dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mahfud pun menyatakan, dirinya siap dipanggil oleh lembaga antirasuah tersebut terkait dugaan mark-up dalam proyek Whoosh.
Baca juga: Jawaban Menohok Mahfud MD Usai Ditantang Ketua KPK Buktikan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Ngapain
Namun, ia kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan membuat laporan ke KPK.
Menurut Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) 2008-2013 ini, dirinya tidak memiliki kewajiban untuk melapor.
"Saya nggak berhak laporan, nggak ada kewajiban untuk melapor. Saya siap dipanggil, kalau dipanggil saya akan datang. Kalau disuruh lapor ngapain buang-buang waktu juga," katanya, kepada awak media, di Yogyakarta, Minggu (26/10/2025), dilansir TribunJogja.com.
Mahfud juga menyebut, seharusnya KPK bisa memanggil pihak yang mengetahui dugaan mark-up dalam proyek Whoosh.
Sebab, kata dia, sudah ada yang tahu dan punya data tentang skandal tersebut sebelum dirinya vokal menyuarakannya.
"Sebelum saya ngomong, udah ramai duluan kan. Saya ngomong karena udah ramai aja. Mustinya, KPK panggil orang yang ngomong sebelum saya, banyak banget punya data," tegas Mahfud.
Baca juga: Berani Tantang Mahfud MD Tunjukkan Data Proyek Whoosh, Ini Rekam Jejak Ketua KPK Setyo Budiyanto
Selanjutnya, Mahfud menegaskan pemerintah harus melakukan negosiasi dengan China untuk mencari solusi mengenai beban utang Whoosh.
Apalagi, utang kepada China dinilai memperumit dugaan mark-up proyek tersebut.
"Harus negosiasi, ya, mau apa? Gak bisa bayar, ya, jalannya silakan saja (negosiasi)," pungkasnya.
Dalam program Terus Terang di kanal YouTube Mahfud MD Official pada Selasa (14/10/2025), Mahfud MD mencurigai adanya mark-up anggaran beberapa kali lipat dalam pembiayaan proyek kereta cepat Whoosh.
| Rekam Jejak Mayjen Eko Susetyo yang Kini Jabat Komandan Pussenkav, Lulusan Terbaik Akmil 1991 |
|
|---|
| Alasan Sebenarnya Jokowi Setuju Pembangunan Kereta Cepat Whoosh: Bukan Mencari Laba |
|
|---|
| Sosok Simon Dirut Pertamina yang Dipuji Menkeu Purbaya karena Merespon Kritik Soal Kilang Minyak |
|
|---|
| 4 Aturan Baru Bikin Tenda Hajatan Di Surabaya, Denda Rp 50 Juta Menanti |
|
|---|
| Rezeki Nomplok Bu Vina Tetangga yang Bantu Safitri saat Diceraikan Suami PPPK, Nangis Diajak Umroh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.